Bandar Lampung (Lampost.co) — Guru milenial harus mampu menghadapi perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat.
Pemimpin Perusahaan Lampung Post, Iskandar Zulkarnain, mengatakan guru milenial di era society 5.0 dalam jumlah yang sangat besar berasal dari dunia nyata dan terakumulasi di dunia maya.
Di dunia maya, big data itu dengan analisis artificial intelligence (AI) dan hasil analisisnya kembali ke manusia dalam dunia fisik ke berbagai bentuk.
BACA JUGA: Sumsel Teacher Fest Momentum Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang Teknologi Informasi
Era Society 5.0 mengubah pendidikan dengan memanfaatkan teknologi secara lebih luas. Guru dan siswa dapat berkolaborasi dan mengakses sumber belajar dari internet dengan mudah.
“Pembelajaran tidak terbatas pada kelas fisik, tetapi dapat secara daring maupun luring,” kata Iskandar Zulkarnain, kepada ribuan guru saat menjadi narasumber dalam Sumsel Teacher Fest 2024 di Hotel Novotel Palembang, Senin, 10 Juni 2024.
Dia melanjutkan pendidikan bisa membawa pendekatan yang lebih pribadi dari setiap siswa. Analisis data dan menggunakan machine learning, AI bisa menyarankan materi pembelajaran yang sesuai minat dan kebutuhan siswa.
“Ini membantu mereka belajar dengan lebih baik dan cepat. Contohnya, kecerdasan buatan dari AI yaitu salah satunya adalah Open AI atau ChatGPT,” ujar dia.
Guru yang menguasai literasi digital dapat lebih efektif dalam memfasilitasi pembelajaran siswa. Sebab, guru dengan literasi digital yang baik akan mampu memahami, menggunakan, dan memanfaatkan media digital dengan bijak dan sehat.
Ketua dewan kehormatan PWI Lampung itu menyebut guru cakap digital akan lebih mampu menghadapi tantangan society 5.0 dengan baik.
“Mereka akan dapat memahami dan menggunakan perangkat lunak aplikasi dan alat-alat teknologi yang relevan dengan proses pembelajaran,” kata dia.