• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Minggu, 06/07/2025 15:02
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Nasional

PGRI Minta Pemerintah Perhatikan Sekolah Swasta

Nur by Nur
29/04/24 - 20:16
in Nasional, Pendidikan
A A
Guru Swasta

PGRI mengingatkan pemerintah untuk memberikan perhatian yang sama kepada sekolah negeri dan swasta. Dok/MI

Jakarta (Lampost.co)— Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengingatkan pemerintah untuk memberikan perhatian yang sama kepada sekolah negeri dan swasta. Termasuk pemenuhan kekurangan guru.

Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi meminta guru-guru swasta yang lulus menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) kembali lagi ke sekolah asalnya.

Ia mengakuinya, dampak kebijakan rekrutmen aparatur sipil negara (ASN) PPPK membuat guru-guru honorer yang lolos seleksi PPPK di tarik ke sekolah negeri, sehingga menjadikan sekolah swasta kekurangan guru.

“Terutama, guru-guru yang PPPK guru swasta memberikan kesempatan seluasnya, tapi kembalikan lagi ke sekolah swasta,” katanya.

Menurutnya, sekolah negeri dan swasta memiliki tujuan yang sama untuk memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga harus memperlakukan dengan sama.

“Kami ingin negara memberikan perhatian luas kepada sekolah swasta karena sama-sama untuk memajukan pendidikan. Juga tidak meninggalkan guru honorer yang sudah ada di sekolah negeri,” katanya.

Unifah menegaskan tidak boleh lagi ada guru yang dikontrak sampai bertahun-tahun, tetapi kemudian putus di tengah jalan karena perubahan regulasi.

“Pokoknya kepastian perlindungan terhadap status guru akan terus PGRI perjuangkan,” katanya.

Ganti Kurikulum

PGRI mengingatkan pemerintahan baru agar jangan dengan mudahnya mengubah kurikulum pendidikan yang sudah ada di sekolah-sekolah.

“Kita selalu belajar bahwa setiap ujung pergantian ada kurikulum baru. Nanti kemudian oleh kabinet baru mengevaluasi,” kata Unifah.

Menurutnya perubahan atau pergantian kurikulum pendidikan sebenarnya tidak terlalu penting.
“Jadi, konteks kami tidak terlalu penting pergantian itu. Yang penting adalah bagaimana kurikulum itu dapat menggerakkan guru dan murid untuk dapat memperbarui dirinya,” katanya.

Apalagi, kata dia, pergantian kurikulum pendidikan harus dilakukan didasari oleh kajian yang benar-benar matang. Berkaitan dengan pemerintahan baru nantinya, Unifah juga berharap Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nantinya adalah sosok yang memiliki kecintaan kepada dunia pendidikan dan guru.

Perjuangan Guru

Sementara itu, Ketua PGRI Jawa Tengah,Muhdi,mengatakan PGRI selama ini terus melakukan perjuangan untuk guru, seperti pemenuhan guru, tunjangan profesi guru, hingga pengembangan keprofesian.

“Kami terus berupaya bagaimana agar PGRI menjadi organisasi profesi yang kuat,” kata mantan Rektor Universitas PGRI Semarang itu.

Ia juga mengajak para guru yang tergabung di PGRI untuk tidak cukup berbangga mengandalkan jumlah anggota yang besar, tetapi harus bisa menerjemahkan solidaritas dan kebersamaan menjadi sesuatu yang lebih produktif.

“Misalnya. Tidak boleh punya sekolah tapi sekadar sekolah, punya perguruan tinggi sekadar perguruan tinggi. Tetapi harus lebih baik,” katanya.

Tags: BERITA LAMPUNGguru swastaPENDIDIKANPGRIPPPKSEKOLAH
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Tom Lembong dituntut 7 tahun penjara oleh JPU dalam kasus impor gula, dalam sidang 4 Juli 2025.

Tom Lembong Dituntut 7 Tahun Penjara dalam Kasus Impor Gula, Nilai Jaksa Tak Profesional

by Sri Agustina
05/07/2025

Jakarta (Lampost.co)--Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong tujuh tahun penjara atas kasus...

Gedung DPR RI .(MI)

Komisi I DPR RI Lakukan Fit and Proper Test Calon Duta Besar

by Triyadi Isworo
05/07/2025

Jakarta (Lampost.co) – Komisi I DPR RI mulai menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap 24...

Kekerasan perempuan dan anak.

Sebanyak 51% Anak Usia 13–17 Tahun Jadi Korban Kekerasan

by Delima Napitupulu
04/07/2025

Jakarta (Lampost.co) – Data Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) 2024 menunjukkan sebanyak 51% anak usia 13–17 tahun...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.