Bandar Lampung (Lampost.co) — Tak ada menyangka Bripda M Ghalib Surya Ganta harus gugur saat menjalankan tugas saat penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan. Dia meninggal usai tertembak di bagian kepala.
Ghalib, sapaan akrabnya, merupakan siswa di SMAN 3 Bandar Lampung yang berbakat. Waka Kesiswaan SMAN 3 Bandar Lampung, Yuliono mengungkapkan, pria kelahiran 2002 merupakan siswa yang berbakat di sekolahnya.
Dia sempat menjadi pengajar Ghalib saat kelas XII untuk pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK). Di mata pelajaran PJOK, menurutnya Ghalib memiliki kemampuan di atas rata-rata siswa lainnya.
Baca Juga: Kapolsek Negara Batin dan Dua Anggota Polres Way Kanan Dikabarkan Meninggal Dunia Saat Gerebek Judi Sabung Ayam
“Misalnya kalau lari 12 menit, siswa lain hanya 5 putaran dia (Ghalib) bisa 6-7 putaran,” ungkapnya saat Lampost.co wawancarai di sekolah, Kamis, 20 Maret 2025.
Selain itu, selama sekolah almarhum juga aktif pada ekstrakulikuler softball. Bahkan Ghalib sempat ikut menjuarai sejumlah kompetisi dan membawa nama baik sekolah. “Di ekskul softball itu dia selalu membawa nama baik sekolah dengan meraih juara,” tambahnya.
Baca Juga: Polri Berduka, Jenazah Tiga Anggota Polres Way Kanan Dievakuasi ke RS Bhayangkara
Selain itu, menurut wali kelas, Amrina, menjadi anggota Polri sudah menjadi cita-cita Ghalib sejak awal sekolah. Hal itu karena yang bersangkutan kerap bercerita dan berkonsultasi tentang cita-citanya.
“Dari kelas 10 dia sudah bilang mau jadi polisi, sering konsultasi dan cerita,” ujar Wali Kelas almarhum saat kelas 10.
Ghalib juga terkenal sebagai anak yang mudah bergaul. Dia dekat dengan semua siswa tanpa pilah-pilih latar belakang. Sehingga selama di sekolah Ghalib cukup banyak teman.
“Untuk proses belajar di kelas dia juga termasuk yang bagus ketimbang anak-anak lain,” tuturnya.