Kalianda (Lampost.co): Akibat cuaca laut ekstrem, perahu nelayan asal Bakauheni, Lampung Selatan, tenggelam terkena terjangan gelombang tinggi. Beruntung, dua nelayan berhasil selamat setelah kurang lebih 20 jam terapung di lautan.
Keduanya hanya mengandalkan pelampung jaring untuk bertahan.
Berdasarkan informasi, perahu yang ditumpangi Suherman (56) warga Dusun Muara Pilu dan Jainuri (35) waga Dusun Belebu, Desa Totoharjo, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan, mengalami putus jangkar. Sementara perahu pecah setelah terkena hantaman gelombang tinggi.
Saat itu keduanya sedang melakukan pencarian ikan di seputaran Perairan Muara Pilu pada Sabtu, 16 Maret 2024, sekitar pukul 15.00 WIB.
Kapos SAR Bakauheni, Rezie Kuswari mengatakan, korban hilang dengan keluarga kontak sekitar pukul 14.00 WIB.
Dia mengungkapkan, pihaknya saat itu langsung melakukan pencarian terhadap korban. Namun pencarian terkendala cuaca yang ekstrem, sehingga pencarian pada malam hari pun timnya tunda. Pencarian kembali berlanjut pada Minggu, 17 Maret 2024, sekitar pukul 06.30 WIB.
“Alhamdulilah, kedua korban berhasil ditemukan oleh nelayan yang sedang melintas sekitar pukul 11.00 WIB, siang tadi. Kami langsung melakukan evakuasi dari perahu nelayan yang menyelamatkan korban ke Pelelangan Ikan Muara Pilu,” katanya.
Ia menjelaskan, pihaknya langsung membawa kedua korban yang berhasil selamat ke Puskesmas Bakauheni untuk perawatan medis.
“Salah satu korban ada luka lecet, diduga akibat terkena gesekan dari baru karang,” kata dia.
Tali Jangkar Putus
Sementara menurut pengakuan korban, Jainuri, tenggelamnya perahu yang mereka tumpangi akibat gelombang laut tinggi bersamaan dengan angin kencang.
“Awalnya jangkar perahu kami putus, karena cuaca ombak memang sangat kencang. Kemudian perahu kami pecah, sehingga langsung tenggelam,” katanya.
Suherman, korban lainnya mengaku saat perahu yang mereka tumpangi tenggelam kemudian mengambil peralatan yang bisa mereka gunakan untuk menyelamatkan diri.
“Kemi berdua berusaha menyelamatkan diri dengan berpegangan di pelampung jaring. Saya bersyukur, kami berdua bisa selamat setelah semalaman berenang,” katanya.
Saat kedua korban tiba di daratan, suasana haru pun pecah. Keluarga dan istri korban menyambut kedatangan korban dengan isak tangis.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.