Bandar Lampung (Lampost.co) — Kantor Kemenag Bandar Lampung mengalami kebakaran pada pukul 02.53 WIB, Minggu, 18 Agustus 2024.
Peristiwa tersebut menghanguskan seluruh bagian gedung utama kantor yang berada di Jalan P Emir Noer, Gang Muda I, Sumur Putri, Telukbetung Selatan itu.
Kadis Damkartan Bandar Lampung, Anthoni Irawan menjelaskan, laporan peristiwa itu terjadi pada pukul 02.53 WIB. Api baru bisa padam pada pukul 05.27 WIB.
Baca Juga:
Kebakaran Lahan, 60 Hektare Kebun Sawit di Mesuji Hangus
“Setelah menerima laporan, personel juga menghubungi pihak PLN untuk melakukan pemadaman listrik di sekitar wilayah kejadian,” ungkapnya.
Berdasarkan keterangan dari satpam kantor, kebakaran itu diduga karena korsleting listrik di atap gedung lantai 2 tepatnya di ruang Kabag TU. Kemudian api membesar dan merambat keseluruhan ruangan di gedung utama.
Meski begitu, pihaknya belum mengetahui penyebab pasti kebakaran itu. Pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kebakaran terjadi.
Ia memperkirakan, total luas yang terbakar mencapai 400 meter persegi. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Namun puluhan perlengkapan kantor tak bisa terselamatkan antara lain 10 unit AC, 5 unit LED TV, 4 unit laptop, 6 unit komputer, serta 35 set meja kursi.
84 peristiwa kebakaran
Sebelumnya, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Bandar Lampung mencatat 84 peristiwa kebakaran di kota Tapis Berseri dari Januari hingga Juli 2024.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Bandar Lampung, Antoni Irawan, mengatakan kebakaran itu tersebar di hampir semua kecamatan.
Ia merinci pada Januari terdapat 19 kejadian, Februari 11 kasus, Maret (11), April (6), Mei (13). “Kemudian untuk Juni 18 kasus dan Juli 6 kejadian,” kata Antoni, Selasa, 6 Agustus 2024.
Adapun objek kebakaran terdiri dari bangunan penduduk, industri, bangunan umum, hingga kendaraan. “Penyebab kebakaran dari kompor karena pemiliknya tinggal dalam keadaan menyala, instalasi listrik, rokok, dan lainnya,” ujar dia.
Dari total kejadian kebakaran tersebut tercatat ada delapan korban yang mengalami luka-luka saat peristiwa pada Januari, Februari, Mei, dan Juni. “Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut,” ujar dia.
Total luas lahan yang terbakar mencapai 38.387 meter persegi dengan kerugian materi sekitar Rp2.788.750.000 atau Rp 2,7 miliar.
Dia mengimbau masyarakat lebih waspada dan memperhatikan potensi yang dapat menyebabkan kebakaran, seperti penggunaan kompor dan instalasi listrik yang aman.
“Kami terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan kebakaran. Selain itu, siaga dalam menangani setiap kejadian kebakaran di Bandar Lampung,” kata dia.