Bandar Lampung (Lampost.co) — Keluarga terduga pelaku dan korban perundungan yang menimpa seorang siswa SMP Negeri 2 Tulangbawang Barat sepakat menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan.
Kapolsek Tulangbawang Udik Iptu Yessy Pebruara membenarkan kabar pihak keluarga terduga pelaku dan korban telah sepakat berdamai.
“Kedua belah pihak sudah berdamai secara kekeluargaan kemarin pagi (Selasa, 14/11/2023) di rumah korban,” kata Yessy Pebruara melalui telepon, Rabu, 15 November 2023.
Dia menjelaskan, kesepakan perdamaian dilakukan atas keinginan antara kedua belah pihak tanpa ada paksaan dari luar. Proses perdamaian turut disaksikan personel Polri dan TNI, serta aparatur kelurahan setempat.
“Itu untuk perdamaian kedua belah pihak. Untuk sanksi dari sekolah itu sedang dirapatkan antara kepala sekolah dan Dinas Pendidikan. Untuk laporan korban itu ditangani Unit PPA Polres Tubaba,” kata Yessy.
Kasat Reskrim Polres Tulangbawang Barat AKP Dailami belum dapat memberikan informasi terkait perkembangan laporan korban, lantaran tengah melaksanakan dinas luar.
“Saya masih di jalan dari Bandar Lampung,” kata dia singkat.
Sementara SW ibu siswa yang menjadi korban perundungan mengaku, sejumlah orang tua terduga pelaku perundungan sudah menemuinya untuk meminta maaf.
“Damainya di rumah, mereka datang ke rumah untuk meminta maaf. Ada sekitar lima orang mereka yang datang. Mereka orang tua dari siswa yang terlibat dalam pemukulan anak saya,” kata SW.
Dia menjelaskan, empat dari lima siswa terduga pelaku yang terlibat perundungan terhadap putranya masih bertetanggaan.
“Empat orang itu emang tetanggaan dengan kami, cuman satu yang jauh dari Tiyuh Karta Raharja,” ujar dia.
Wandi Barboy