Gunungsugih (Lampost.co) — Menjadi korban tabrak lari, bocah berumur 13 tahun bernama Mil Fanza Pratama yang tinggal di Kampung Terbangibesar, Kabupaten Lampung Tengah hanya bisa terbaring lemah ditempat tidur, lantaran menderita luka serius pada bagian bahu dan tangan sebelah kiri.
Setelah kejadian tabrak lari, korban dibawa ke Rumah Sakit Yukum Medical Center (RS YMC) untuk mendapat penangana medis, dan kondisinya berangsur membaik, namun tidak berselang lama kondisi bocah malang ini justru malah semakin mengkhawatirkan, karena daging pada luka ditubuhnya tidak menyatu menyebabkan tulang pada bagian lengan kirinya terlihat.
“Pada hari selasa 25 Juli 2023, sekitar tiga bulan lalu, anak saya ditabrak mobil box, dan mobil yang menabraknya kabur. Sudah sempat berobat di RS YMC, sudah dioprasi, kondisinya sempat membaik, namun lama kelamaan daging pada bagian lukanya tidak menyatu, hingga tulangnya terbuka. Lalu dirujuk ke RS Imanuel, tapi disana peralatanya tidak menunjang, untuk pengobatan anak saya, dan mau dirujuk ke rumah sakit yang ada di Jakarta,” kata Ibu korban, Indah Nadia (30), Sabtu 18 November 2023.
Setelah mengetahui, kondisi bocah Kelas V SD itu, Kapolres Lampung Tengah AKBP Andik Purnomo Sigit, memerintahkan Kapolsek Terbanggibesar, AKP Edi Qorinas dan Dokpol Polres Lamteng, dr Denny Selendra untuk melakukan pengecekan kondisi korban tabrak lari itu.
“Setelah kami mendapat perintah lisan dari bapak Kapolres, bahwa ada pasien yang diduga menjadi korban tabrak lari membutuhkan pertolongan segera. Karena peralatan medis di rumah sakit yang ada di Lamteng dan di Bandar Lampung tidak cukup peralatanya, yang bersangkuatan akan dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta. Kami bersama relawan akan segera mengevakuasi korban tersebut untuk segera mendapat penanganan medis,” kata Kapolsek Terbanggibesar, AKP Edi Qorinas.
s Lamteng yang telah melakukan pengecekan pada kondisi fisik korban, menerangkan bahwa yang bersangkutan harus segera mendapat pennaganan medis lanjutan supaya tidak terjadi infeksi pada tulang dibagian lengan sebelah kirinya.
“Kondisi secara umum, sedang. Pasien masih merasakan sakit dan tulang yang ada dibekas lukanya itu sudah di PEN dari luar, dan keadaan tulangnya terlihat dibagian luar. Jika tidak ditangani dengan segera dikhawatirkan akan terjadi infeksi pada bagian tulang yang mengalami luka. Kami akan upayakan segera untuk mendapat penanganan lebih lanjut di rumahbsakit tipe A yang ada di jakarta,” kata Dokpol Polres Lamteng, dr Denny Selendra.
Sementara, dari informasi yang dihimpun Lampung Post, keluarga pasangan Hendri dan Nadia Indah warga Dusun Way Kekah Kecamatan Terbanggibesar yang tinggal dirumah geribik dan separuh lantai rumahnya masih tanah itu, tidak mendapatkan bantuan sosaial apapun dari pemerintah kabupaten setempat. Tak hanya itu, karena kekurangan biaya, BPJS umumnya korban tabrak lari ini sempat menunggak selama empat bulan.
Atika Oktaria