Bandar Lampung (Lampost.co) – Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Annisa Alfath meminta masyarakat meningkatkan daya kritis. Hal itu agar tidak mudah terprovokasi dengan berita hoaks selama masa Pilkada 2024.
“Masyarakat harus tidak mudah percaya dengan berita berita yang judulnya klik bait. Dan harus memeriksa kepada situs berita yang terpercaya, link berita yang terpercaya,” kata Annisa, Rabu, 2 Oktober 2024.
Kemudian menurut Annisa, daya kritis tersebut harus terbangun. Agar masyarakat tidak mudah termakan isu-isu lokal pilkada. Apalagi yang berbau perbedaan identitas dan SARA.
Selain itu, Annisa juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi. yang belum terpastikan kebenarannya melalui media sosial. Kondisi tersebut, menurut Annisa, akan mempersulit pemerintah dan lembaga-lembaga lain dalam menangkal isu hoaks tentang pilkada.
“Selain itu, masyarakat kalangan muda juga bisa melakukan edukasi politik selama pilkada. Karena beberapa daerah memang isunya isu-isu lokal,” ucap Annisa.
Kemudian dengan pemberian edukasi melalui pendekatan anak muda. Annisa yakin pesan yang tersampaikan akan lebih mudah diterima masyarakat. Namun dari semua itu, Annisa menekankan pentingnya peran pemerintah. Dalam membantu masyarakat untuk terhindar dari hoaks.
Oleh sebab itu, salah satu cara yang dapat dilakukan pemerintah. Yakni dengan membuka akses informasi seluas-luasnya untuk masyarakat. Hal tersebut dapat membantu masyarakat yang ingin mencari tahu berita fakta. Apalagi ketika berhadapan dengan isu mengandung hoaks.
“Untuk bantu masyarakat ketika hendak melakukan cek fakta. Penyelenggara pemilu harus membuka akses data seluas luasnya. Jangan kemudian informasi yang seharusnya bisa terakses publik malah susah,” tutur Annisa.