Jakarta (Lampost.co)– Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai pernyataan dua menteri Kabinet Indonesia Maju yang menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai “bos” kurang elok secara etika publik, seolah ada matahari kembar. Pasalnya, saat ini Indonesia secara sah dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto.
Poin Penting:
- Penyebutan kata Bos ke Jokowi oleh menteri Prabowo Subianto secara etika kurang elok.
- Silaturahmi boleh tetapi harus berizin ke Presiden Prabowo Subianto.
- Para menteri seharusnya tertuju pada mendukung kerja Presiden Prabowo.
“Ya, di mata publik bisa dinilai offset dan bahkan juga bisa dianggap kurang elok karena saat ini presidennya itu adalah Pak Prabowo Subianto, bukan yang lain,” ujar Adi, 11 April 2025.
Dua menteri tersebut adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono serta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Keduanya menyebut Jokowi sebagai bos saat melakukan kunjungan Lebaran ke rumah Jokowi di Kelurahan Sumber, Solo, Jawa Tengah.
Baca Juga: Pengamat: Bayang-bayang Jokowi dalam Reshuffle Kabinet Merah Putih
Adi memahami bahwa penyebutan “bos” oleh Trenggono dan Budi bisa menjadi bentuk rasa terima kasih. Mengingat keduanya pertama kali diangkat sebagai menteri pada masa pemerintahan Jokowi.
“Sebenarnya sah saja kedua menteri itu bilang Pak Jokowi adalah bosnya sebagai ekspresi terima kasih. Karena keduanya memang di era Pak Jokowi mendapatkan posisi yang cukup strategis,” jelasnya.
Namun demikian, Adi menekankan bahwa status pemerintahan sudah berganti, dan para menteri adalah pembantu presiden aktif, dalam hal ini Prabowo Subianto.
“Pernyataan seperti itu khawatirnya memunculkan persepsi publik tentang adanya matahari kembar dalam pemerintahan,” tambahnya.
Hati-Hati Beri Pernyataan ke Publik
Adi juga mengimbau para menteri agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan ke publik. Apalagi setiap ucapan pejabat publik berpotensi menimbulkan penilaian dan spekulasi di tengah masyarakat.
“Mestinya hati-hati. Pejabat publik itu statement-nya selalu publik pantau,” katanya.
Sementara itu, politikus senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, mengomentari pertemuan sejumlah menteri dengan Jokowi di tengah masa kerja aktif dan tanpa izin dari Presiden Prabowo. Ia mengindikasikan juga kesan adanya matahari kembar di publik.
“Silaturahmi itu baik, tapi jangan saat jam kerja dan pastikan ada izin dari Presiden,” ujar Mardani, Sabtu 12 April 2025.
Ketua BKSAP DPR itu menegaskan bahwa masa jabatan Jokowi telah usai, sehingga fokus para pembantunya seharusnya tertuju pada mendukung kerja Presiden Prabowo.
Daftar Menteri Temui Jokowi di Lebaran 2025
Trenggono dan Budi Gunadi bukan satu-satunya menteri yang menemui Jokowi dalam momen Lebaran. Beberapa nama lain juga terpantau hadir di Solo. Yakni Zulkifli Hasan (Menko Bidang Pangan), Bahlil Lahadalia (Menteri ESDM), Wihaji (Menteri Kependudukan). Budi Arie Setiadi (Menteri Koperasi), Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Pratikno (Menko PMK).
Pertemuan ini terjadi saat Presiden Prabowo melakukan lawatan luar negeri ke Turki dan sejumlah negara Timur Tengah pada 9–15 April 2025.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu, Menteri KPP mengaku saling menanyakan terkait kondisi kesehatan masing-masing. Selain itu juga membahas mengenai kementerian yang ia pimpin.
“Ya kesehatan dan lain sebagainya. Saya sehat, beliau sehat dan minta arahan-arahan dan banyak sekalia saya harus belajar. Ya arahan untuk kemajuan dalam memimpin KKP,” ujar dia.
Setelah Menteri KKP meninggalkan kediaman pribadi Jokowi, giliran Menkes Budi Gunadi Sadikin yang masuk ke rumah tersebut pada pukul 10.40 WIB.
Usai pertemuan tersebut, Menkes mengatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan ajang silaturahmi dengan mantan atasannya tersebut.
“Ya ini silaturahmi karena Pak Jokowi kan bosnya saya, jadi saya sama ibu mau silaturahmi. Mohon maaf lahir dan batin. Kita doain supaya Pak Presiden dan ibu sehat karena masih menjadi Menteri Kesehatan kan, kalau lihat Pak Jokowi kayak gini, kita seneng,” kata dia.
“Apalagi kalau nanti Pak Jokowi umurnya sampai 80, 90, 100, Insya Allah kita lebih senang lagi. Artinya Menteri Kesehatannya berhasil,” tambahnya.
Kemudian pada Jumat sore giliran Wamenaker Immanuel Ebenezer yang sowan ke kediaman Jokowi di Solo.