• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Jumat, 10/10/2025 07:14
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Politik

Sikap Konsolidasi PDI Perjuangan Dinilai Ambigu

Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengatakan rencana pertemuan presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terganjal sikap ambigu PDIP yang memberikan dua sinyal berbeda.

Triyadi IsworoMedia IndonesiabyTriyadi IsworoandMedia Indonesia
14/04/24 - 21:41
in Politik
A A
Megawati dan Prabowo (Dok Antara)

Megawati dan Prabowo (Dok Antara)

Bandar Lampung (Lampost.co) — Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengatakan rencana pertemuan presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terganjal sikap ambigu PDIP yang memberikan dua sinyal berbeda.
.
Menurutnya, pada sisi pertama peluang kedua tokoh itu bertemu masih terbuka lebar sebagaimana sikap Puan Maharani. Tetapi pada sisi lainnya justru terhalang oleh Megawati sendiri.
.
“Peluang itu tentu sangat-sangat terbuka. Walaupun sebetulnya pada hari ini ada semacam dua pesan yang muncul dari Teuku Umar,” ujar Qodari mengutip, Media Indonesia, Minggu, 14 April 2024.
.
“Saya melihatnya bahwa sebetulnya ada kemungkinan Ibu Megawati atau PDI Perjuangan mau berkoalisi dengan Pak Prabowo. Tetapi tidak mau ada Pak Jokowi. Saya melihat kemudian letak kerumitan atau kerepotannya,” sambungnya.
.
Qodari menambahkan, antara Jokowi dan Prabowo merupakan satu tim yang tidak bisa terpisahkan. Sehingga, hal itu nampaknya Megawati tidak begitu berkenan atas hubungan harmonis keduanya. “Karena saya melihat Pak Prabowo ini dengan Pak Jokowi itu satu tim. Dan kita lihat bagaimana keakraban Pak Jokowi dengan Pak Prabowo kan luar biasa ya dalam beberapa hari ini,” ungkap Qodari.
.
“Misalnya ke istana negara saja sampai dua kali. Hari pertama datang hari kedua juga datang, dan kita bisa lihat foto itu terunggah oleh Pak Prabowo dalam Instagram resminya termasuk juga pertemuan dengan Mas Gibran dan keluarga,” jelasnya.
.
Qodari menilai bola panas kini berada pada tangan Prabowo untuk menentukan arah apakah ingin tetap berjalan bersama Presiden Jokowi atau memilih berkoalisi dengan Megawati. “Jadi tugas sejarah Pak Prabowo untuk menentukan istilahnya beliau akan jalan bareng dengan Pak Jokowi atau jalan bareng dengan Ibu Mega? Saya melihatnya seperti itu,” ucapnya.
.

Rosan Roeslani

.
Lanjut Qodari, upaya Prabowo sudah mencoba untuk merangkul Megawati sudah beberapa kali. Seperti mengutus Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Rosan Roeslani yang bertemu Megawati pada kediamannya wilayah Teuku Umar, Jakarta Pusat.
.
Namun, kabarnya respon dari Megawati tetap ‘keukeuh’ seakan mau menerima rekonsiliasi dengan syarat tanpa adanya ikut campur Presiden Jokowi. “Soal adanya Rosan datang ke Teuku Umar itu bagian dari pesan-pesan rekonsiliasinya. Tetapi juga ada sebetulnya pesan sekali lagi yang ambigu. Ya karena sisi yang lain itu ada pesan penolakan juga terutama kepada Pak Jokowi,” jelasnya.
.
Qodari memprediksi keinginan Megawati itu tidak akan tercapai seperti yang menjadi harapan. Pasalnya, Prabowo dan Presiden Jokowi sudah menjadi satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Atau bahasa lainnya ia menyebutnya sebagai Dwi Tunggal dalam mengelola Indonesia ke depan.
.
“Sementara seperti saya bilang bahwa Pak Jokowi dan Pak Prabowo pada hari ini. Saya lihat adalah satu kesatuan atau bahkan sebagai Dwi Tunggal dalam mengelola Indonesia kedepan begitu,” katanya.
.
Lebih lanjut Qodari menyampaikan signal yang konsisten hanya datang dari hubungan Prabowo dan Presiden Jokowi yang terus terjalin harmonis dalam momentum hari raya Idulfitri.
.
“Jadi kita dapat dua pesan itu, pesan yang konsisten menurut saya cuma datang dari Pak Prabowo dan Pak Jokowi. Kenapa saya sebut konsisten karena Prabowo dua kali datang ke Istana ketemu Pak Jokowi terus dan akrab. Lalu kemudian sorenya Mas Gibran datang ke Kertanegara, kediaman Pak Prabowo dan bertemu dengan Pak Prabowo,” bebernya.
.
Sedangkan signal dari Megawati kepada Prabowo masih ambigu. Meskipun Qodari menilai tidak ada masalah pribadi antara Megawati dan Prabowo namun terhalang hubungan yang tidak harmonis Megawati dengan Presiden Jokowi.
.
“Yang konsisten ketemu itu adalah Jokowi dan Prabowo. Sementara, sisi yang lain Teuku Umar atau Ibu Mega itu PDI Perjuangan mau ketemu dengan Pak Prabowo. Tetapi tidak mau ada Pak Jokowi,” jelasnya.
.

Menunggu Pertemuan

.
Lebih jauh Qodari menyampaikan jika pada Pilpres 2014 – 2019 kemarin, masyarakat menunggu pertemuan antara Prabowo dan Presiden Jokowi. Pada Pilpres 2024 ini adalah pertemuan Prabowo dan Megawati meskipun dalam kontestasi Prabowo melawan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
.
“Tahun 2024 ini justru kita menunggu pertemuan Pak Prabowo dengan Ibu Mega. Sebetulnya kalau tanpa dalam tanda kutip embel-embel soal Pak Jokowi ya saya kira pasti pertemuan itu sudah terlaksana. Tetapi karena ada masalah Pak Jokowi lalu kemudian seolah-olah Pak Prabowo ini terpaksa memilih antara Ibu Mega atau Pak Jokowi,” ungkapnya.
.
Qodari memprediksi Prabowo sulit melepas Presiden Jokowi pada pemerintahannya 5 tahun mendatang. Karena yang menjadi wakil presiden adalah putra sulung dari Presiden Jokowi sendiri. Yaitu, Gibran Rakabuming Raka sebagai pengikat antara keduanya.
.
“Saya kira memang itu hampir-hampir sangat sulit. Karena Pak Prabowo ini kan pemerintahannya 2024-2029 kan bersama dengan Mas Gibran. Jadi rasanya hampir-hampir gak mungkin tidak melibatkan Mas Gibran garis miring Pak Jokowi pada pemerintahan 2024-2009,” tukas Qodari.
Tags: Joko WidodoKonsolidasiMegawati SoekarnoputriPDI PerjuanganPrabowo SubiantoPRESIDENPuan Maharani
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Ketua Divisi Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) KPU Lampung, Ervhan Jaya. Dok KPU

KPU Lampung Temui Kendala Pendataan Pemilih, Siap Lakukan Perbaikan

byTriyadi Isworoand1 others
09/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung mengakui ada beberapa kendala dalam pendataan daftar pemilih berkelanjutan. Apalagi...

Pemilih sedang memasukan kertas suara kedalam kotak saat di TPS. (Foto: MI/Ramdani)

25 Pemilih Lampung ‘Dibuat’ Meninggal oleh KPU

byTriyadi Isworoand1 others
09/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) – Jumlah pemilih di Provinsi Lampung saat ini mencapai 6.645.204 jiwa. Hal tersebut berdasarkan hasil Pleno Rekapitulasi...

Akademisi Universitas Muhammadiyah Lampung (UML) Candrawansah

Uji Petik, Pencocokan dan Penelitian Terbatas Pemilih Tidak Efektif

byTriyadi Isworoand1 others
09/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Jumlah pemilih di Provinsi Lampung saat ini mencapai 6.645.204 jiwa. Hal tersebut berdasarkan hasil Pleno Rekapitulasi...

Load More

Berita Terbaru

Realisasi Belanja Daerah Capai 53 Persen Hingga September 2025
Lampung

Pemotongan Dana Transfer Pusat Jadi Ujian Kemandirian Fiskal

byRicky Marlyand1 others
10/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Pemotongan dana transfer dari pemerintah pusat ke daerah dinilai akan menimbulkan tantangan serius bagi Pemerintah Provinsi...

Read moreDetails
Gubernur Lampung Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan Meski Ada Pemangkasan Anggaran

Gubernur Lampung Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan Meski Ada Pemangkasan Anggaran

09/10/2025
Pengunjung mengamati motor listrik Alva One yang dipamerkan pada ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Senin (15/8/2022). ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL

Otomotif Indonesia Bersiap Bangkit, ini Penyebabnya

09/10/2025
Statistik negara tujuan ekspor Lampung. BPS

AS Jadi Tujuan Utama Ekspor Lampung, Capai US$641,76 Juta

09/10/2025
Data Statistik ekspor Lampung. BPS

Kopi Komoditas Andalan Ekspor Lampung 2025

09/10/2025
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.