TIM Nasional (Timnas) Indonesia berpeluang mencetak sejarah dengan lolos ke Piala Dunia 2026. Dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Skuad Garuda membawa ambisi besar saat bertandang ke Australia untuk menjalani laga penting di Grup C Zona Asia. Pertandingan tersebut dijadwalkan berlangsung di Sydney Football Stadium pada Kamis (20/3).
Di bawah arahan pelatih Patrick Kluivert, Timnas Indonesia telah mempersiapkan diri dengan matang. Sebanyak delapan pemain dari Liga 1 telah bertolak ke Australia dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Minggu (16/3) malam. Sementara itu, para pemain yang merumput di luar negeri langsung bergabung dari tempat masing-masing. Secara keseluruhan, sebanyak 29 pemain bakal berkumpul di Sydney pada Senin (17/3), termasuk tiga pemain naturalisasi baru: Emil Audero (Palermo), Joey Pelupessy (Lommel), dan Dean James (Go Ahead Eagles).
Timnas Indonesia diharapkan mampu mencuri poin dari laga melawan Australia. Dengan komposisi skuad yang ada, keyakinan untuk meraih hasil positif harus terus terjaga. Kekompakan dan kerja sama tim menjadi faktor penting dalam pertandingan ini.
Selain itu, para pemain juga harus memperhatikan kebugaran dan asupan nutrisi agar dapat tampil maksimal di lapangan.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menaruh harapan besar pada Timnas Indonesia. PSSI telah melakukan berbagai persiapan, termasuk mendatangkan pelatih kelas dunia serta memperkuat tim dengan pemain-pemain keturunan. Langkah-langkah strategis ini menjadi asa membawa Timnas Indonesia lolos ke babak selanjutnya dan akhirnya mengamankan tiket ke Piala Dunia 2026.
Upaya yang menjadi kewajiban PSSI untuk kemajuan sepak bola Indonesia patut diapresiasi. Dengan kehadiran sosok-sosok berpengalaman dalam tim, ambisi besar untuk menembus Piala Dunia bukanlah sesuatu yang mustahil. Target yang Erick Thohir pasang adalah membawa Timnas Indonesia melaju hingga putaran ketiga kualifikasi.
Turnamen ini menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk mencatat sejarah. Sejak pertama kali tampil di Piala Dunia 1938 dengan nama Hindia Belanda, Indonesia belum pernah kembali ke ajang sepak bola terbesar di dunia tersebut.
Oleh karena itu, momentum ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Untuk mencapai target tersebut, dukungan penuh dari PSSI, pemerintah, dan seluruh elemen sepak bola nasional sangat dibutuhkan. Tanpa keseriusan dari berbagai pihak, sulit bagi Timnas Indonesia untuk bersaing di level tertinggi.
Setelah menghadapi Australia, Timnas Indonesia akan melawan Bahrain pada Selasa (25/3). Laga ini menjadi bagian dari upaya Timnas Indonesia untuk tetap bersaing di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Antusiasme masyarakat terhadap perjuangan Timnas sangat tinggi, dan dukungan penuh diharapkan mampu memberi motivasi tambahan bagi para pemain.
Kedatangan Patrick Kluivert sebagai pelatih juga menjadi faktor yang menarik untuk disimak. Dua laga mendatang akan menjadi ujian awal bagi Kluivert dalam membuktikan kemampuannya membawa Skuad Garuda ke level yang lebih tinggi.
Saat ini, Grup C Zona Asia terdapat empat tim yang bersaing ketat: Indonesia, Arab Saudi, Bahrain, dan China. Keempat tim sama-sama mengoleksi enam poin. Indonesia masih memimpin karena memiliki selisih gol terbaik (-3), kemudian Arab Saudi dengan selisih gol yang sama tetapi kalah dalam produktivitas gol.
Bahrain berada di posisi berikutnya dengan selisih gol -5, sedangkan China tertinggal dengan selisih gol -10.
Untuk menjaga peluang lolos, Timnas Indonesia harus meraih kemenangan atas Bahrain dan China. Hasil positif dalam dua laga tersebut akan menjadi kunci untuk tetap bersaing di fase berikutnya.
Masyarakat Indonesia tentu berharap Timnas Indonesia mampu mencetak sejarah dengan lolos ke Piala Dunia 2026. Dukungan dalam berbagai bentuk, mulai dari doa hingga materi, terus mengalir dari seluruh penjuru negeri. Asa Timnas Indonesia untuk tampil di panggung dunia semakin nyata, dan perjuangan mereka di lapangan menjadi harapan bagi seluruh rakyat Indonesia.