• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Kamis, 09/10/2025 12:13
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Tajuk Lampung Post

Tradisi Konsumtif di Tengah Krisis

Tradisi belanja kebutuhan hari raya, mulai dari bahan makanan hingga pakaian baru, seakan menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan

MustaanbyMustaan
15/03/25 - 06:41
in Tajuk Lampung Post
A A
konsumtif

ilustrasi (lampost.co)

RAMADAN sudah separuh waktu berjalan, dan tak lama lagi Lebaran. Menjelang hari raya Idulfitri, pola konsumsi masyarakat cenderung meningkat. Tradisi belanja kebutuhan hari raya, mulai dari bahan makanan hingga pakaian baru, seakan menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan. konsumtif 

Namun, di tengah antusiasme menyambut Lebaran, daya beli masyarakat justru masih tertahan. Indikator kasat mata misalnya, biasanya sepekan setelah Ramadan pasar legendaris di Bandar Lampung, Bambukuning, sudah padat dan sesak oleh kerumunan masyarakat yang berbelanja. Tapi kini masih tampak lengang. Banyak masyarakat masih mengerem waktu berbelanja. 

Selain kenaikan harga beragam kebutuhan, tekanan ekonomi akibat turunnya pendapatan sudah terlihat. Apalagi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) merebak dan terbatasnya lapangan pekerjaan.

Tentunya hal ini membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam membelanjakan uangnya.

Data terbaru menunjukkan bahwa konsumsi rumah tangga tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional, dengan kontribusi lebih dari 50%. Sayangnya, tren pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang stagnan sejak 2024 mengindikasikan bahwa daya beli belum benar-benar pulih. PHK yang terjadi di berbagai sektor industri semakin memperburuk situasi. Bagi banyak keluarga, kehilangan pekerjaan berarti kehilangan daya beli, yang pada akhirnya menekan pertumbuhan konsumsi domestik.

Fenomena ini juga diperparah oleh pergeseran kelas ekonomi. Jumlah masyarakat kelas menengah yang berperan besar dalam perputaran konsumsi kini mengalami penyusutan drastis. Sejak 2019, hampir 10 juta orang turun kelas akibat tekanan ekonomi yang berkepanjangan. Mereka yang dulu berpenghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup kini harus lebih berhati-hati, bahkan mengandalkan tabungan untuk bertahan.

Situasi ini seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah. Jika daya beli terus melemah, dampaknya akan meluas ke berbagai sektor. Industri ritel, manufaktur, hingga jasa akan semakin terpukul, menciptakan efek domino yang berbahaya bagi perekonomian nasional. 

Kondisi krisis ini tak cuma terjadi di Indonesia, tetapi juga masyarakat global oleh sejumlah faktor.

Pemerintah perlu bertindak cepat dan strategis, tidak hanya memberikan bantuan sosial atau subsidi sesaat, tetapi juga mencari solusi jangka panjang yang bisa meningkatkan pendapatan riil masyarakat.

Langkah konkret yang dapat diambil antara lain dengan memberikan insentif pajak bagi industri yang menyerap banyak tenaga kerja. Selain itu, menjaga stabilitas harga bahan pokok, serta mempercepat pemulihan sektor industri yang kini tengah mengalami deindustrialisasi. 

Di sisi lain, program peningkatan keterampilan tenaga kerja juga harus dipercepat agar angkatan kerja yang terdampak PHK dapat segera terserap ke dalam lapangan pekerjaan baru.

Momen Lebaran seharusnya menjadi momentum kebangkitan ekonomi, bukan sekadar pesta konsumsi sesaat yang menyamarkan persoalan daya beli yang masih rapuh. Pemerintah harus hadir dengan kebijakan yang berpihak pada masyarakat, memastikan bahwa setelah perayaan usai, perekonomian tetap bisa bergerak maju dengan daya beli yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Tags: editorialkonsumtifkrisiLampung Postramadansikaptajuktengah
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

dapur tradisi

Segubal, Dapur Tradisi Lampung Menuju Agenda Ketahanan Pangan

byMustaan
26/09/2025

Oleh :Erlina Rufaidah (Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian Unila) dan Musta'an Basran (Penulis Budaya Lampung) DI tengah riuhnya wacana swasembada...

omon-omon

Pantang Omon Omon Perangi Korupsi

byMustaan
01/07/2025

PRESIDEN Prabowo Subianto mengumumkan “perang total” melawan korupsi saat meresmikan pembangunan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Istana Negara dan bukan...

kabinet

Matahari Kembar Kabinet Pemerintahan Prabowo

byMustaan
02/05/2025

FENOMENA matahari kembar pada kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menjadi diskursus politik yang menarik. Istilah ini merujuk pada situasi ketika dua...

Load More

Berita Terbaru

film Jembatan Shiratal Mustaqim
Hiburan

Sinopsis Jembatan Shiratal Mustaqim: Film Horor Angkat Isu Korupsi

byNana Hasan
09/10/2025

Jakarta (Lampost.co) - Film Jembatan Shiratal Mustaqim menjadi karya horor terbaru besutan sutradara Bounty Umbara dengan naskah garapan Erwanto Alphadullah....

Read moreDetails
film Sampai Titik Terakhirmu

Mawar de Jongh Rela Botak dan Turunkan Berat Badan Demi Film Sampai Titik Terakhirmu

09/10/2025
Ernest Prakasa di film Agak Laen

Ernest Prakasa Beberkan Tantangan Syuting Film Agak Laen: Menyala Pantiku di Panti Jompo Aktif

09/10/2025
lesti kejora

Lesti Kejora Termotivasi Ciptakan Lagu Sendiri Usai Diperiksa Terkait Dugaan Pelanggaran Hak Cipta

09/10/2025
Film Believe

Film Believe: Aksi Heroik Indonesia Siap Tayang di Amerika dan Rebut Penghargaan Dunia

09/10/2025
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.