Jakarta (lampost.co)– Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi setinggi- tingginya kepada Pemerintah di bawah kepemimpinan Bapak Ir. H. Joko Widodo dan Bapak Prof. DR. K.H. Ma’ruf Amin.
Meski demikian, ia juga melontarkan kritik terhadap kondisi bangsa Indonesia. Pasalnya dalam satu dekade atau hampir sepuluh tahun terakhir masih terdapat pekerjaan rumah terkait pemerataan dan keadilan.
“Yang terus mendorong Indonesia bergerak maju dan membuktikan sebagai negara yang besar,” kata Bamsoet dalam Sidang Tahunan MPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 16 Agustus 2024.
Pasalnya di era Jokowi, Indonesia telah mencanangkan cita-cita besar. Yakni, melompat menjadi negara berpenghasilan tinggi setara dengan negara-negara maju pada tahun 2045.
“Cita-cita besar tersebut memerlukan komitmen kita bersama yang sudah dimulai oleh Presiden Joko Widodo dengan menetapkan dua strategi prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Yakni melalui hilirisasi industri, dan pengembangan sumber daya manusia,” ujar Jokowi.
Ia menegaskan pemerataan dan keadilan belum sepenuhnya dapat dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat, dari Sabang hingga Merauke.
“Sayup-sayup masih kita dengarkan, aspirasi rakyat yang menyuarakan kerinduan akan kedamaian, keadilan, dan kesejahteraan,” ungkap Bamsoet.
Bamsoet menegaskan rakyat mendambakan sebuah negara yang tidak hanya berkembang dari segi ekonomi, tetapi juga dalam aspek moralitas dan integritas.
Maka dari itu, lanjut Bamsoet, dalam momentum memasuki usia kemerdekaan Indonesia yang ke-79, keadilan sosial sebagai nilai fundamental Pancasila harus melandasi semua kebijakan dan perilaku penyelenggara negara, baik dalam bidang politik, ekonomi, hukum, maupun keamanan dan sosial- budaya.