Jakarta (lampost.co)–Asia kawasan paling rawan gempa bumi besar dan tsunami. Bencana gempa bumi besar yang bisa melanda Asia adalah gempa megathrust.
Gempa berukuran sangat besar di zona subduksi, yaitu wilayah salah satu lempeng tektonik bumi terdorong ke bawah lempeng tektonik lainnya.
Kedua lempeng tersebut terus bergerak saling bersinggungan namun menjadi terjebak di tempat mereka bersentuhan.
Hal itu membuat adanya penumpukan regangan melebihi gesekan antara dua lempeng dan terjadinya gempa megathrust.
Karena adanya gerakan dorongan besar, menyebabkan pergerakan vertikal besar di dasar laut bergerak memindahkan sejumlah besar air yang menjauh dari gerakan bawah laut sebagai tsunami.
Pergerakan lempeng-lempeng tektonik yang cukup kompleks, seperti tumbukan Lempeng Pasifik dan Filipina dengan Lempeng Eurasia dan Indo-Australia.
Hal ini lah yang membuat risiko gempa bumi megathrust melanda wilayah Asia. Terdapat beberapa wilayah Asia yang berpotensi dilanda gempa megathrust ini.
Salah satunya Samudera Hindia, perairan asin yang menutupi sekitar seperlima dari total luas lautan di dunia. Samudera Hindia menyentuh Asia, Afrika, Australia, dan Antartika.
Di kawasan Samudera Hindia, terdapat zona subduksi yaitu Sunda megathrust yang merupakan tempat bertemunya Lempeng Indo-Australia menuju ke bawah Lempeng Eurasia.
Sepanjang 5.500 kilometer patahan di lepas pantai Myanmar, Sumatra, Jawa dan Bali, berakhir di lepas pantai barat laut Australia.
Zona megathrust ini yang menyebabkan terjadinya gempa bumi dan tsunami Samudera Hindia pada 2004. Hal ini dipicu gempa Sumatera–Andaman berkekuatan 9,2 skala richter pada 26 Desember 2004. Hal itu akibat pergeseran pada megathrust Sunda.