Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemanfaatan teknologi kini tidak lagi hanya menjadi pilihan bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Adaptasi digital sudah menjadi kewajiban jika pelaku usaha ingin bertahan sekaligus berkembang.
Poin Penting:
-
UMKM Lampung wajib adopsi teknologi digital.
-
Teknologi dorong efisiensi, pemasaran digital, hingga analisis tren pasar.
-
Kolaborasi lintas sektor jadi syarat lahirnya UMKM kelas global.
“Pemanfaatan teknologi sekarang menjadi kunci utama. Dengan teknologi, proses usaha berjalan jauh lebih efisien dan mudah terpantau,” ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Lampung, Syamsul Rizal, saat membuka Entrepreneur Hub di Institut Teknologi Sumatera (Itera), Rabu, 29 Oktober 2025.
Pemasaran dan Transaksi Digital
Syamsul menjelaskan pemanfaatan teknologi tidak hanya mempercepat pemasaran, tetapi juga mempermudah transaksi. Platform digital memungkinkan UMKM menjangkau pembeli lintas daerah bahkan tanpa membangun toko fisik.
Baca juga:
Selain memperluas pasar, pemanfaatan teknologi juga membantu pelaku usaha menjaga reputasi melalui pelayanan cepat dan transparansi proses. “Dengan teknologi, usaha bisa maju lebih cepat, produk lebih terkenal, dan layanan terlihat lebih profesional,” katanya.
Analisis Data dan Tren Pasar
Selain itu, dia juga menekankan teknologi menawarkan data yang sangat berguna untuk membaca tren pasar. Pelaku UMKM dapat melihat preferensi konsumen, produk paling diminati, serta momentum terbaik untuk promosi.
Analisis tersebut membuat strategi usaha lebih tepat sasaran karena berdasarkan data faktual, bukan sekadar insting. Hal ini menjadi pembeda utama antara UMKM konvensional dan UMKM yang sudah naik kelas secara digital.
Keunggulan Lampung
Selain itu, Lampung memiliki modal kuat untuk mencetak UMKM modern berdaya saing tinggi. Provinsi memiliki sumber daya alam yang berlimpah dan sumber daya manusia kreatif serta adaptif.
Letak geografis Lampung yang menjadi gerbang Pulau Sumatera juga memberi keuntungan logistik dan distribusi yang signifikan. Potensi tersebut dapat menjadi kekuatan besar jika pengelolaannya secara inovatif dan mengarahkan ke pasar digital.
Kolaborasi Lintas Sektor
Syamsul menegaskan pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Transformasi UMKM butuh kolaborasi dengan perguruan tinggi, komunitas wirausaha, pelaku industri digital, dan lembaga pembiayaan.
Ekosistem yang terbangun akan mempercepat pertumbuhan pelaku usaha baru dan memperkuat daya saing UMKM lokal. “Kolaborasi menjadi kunci agar akselerasi tidak berhenti di seminar, tetapi berdampak langsung pada pelaku usaha,” katanya.
UMKM Lampung Naik Kelas
Selain itu, dia juga berharap semakin banyak wirausaha muda Lampung lahir dari ekosistem digital yang terbuka dan kompetitif. Pelaku usaha yang berpikiran maju, adaptif terhadap teknologi, dan peduli terhadap keberlanjutan akan menjadi motor ekonomi baru daerah.
“Kami ingin melihat UMKM Lampung naik kelas. Bukan hanya mampu bertahan, tetapi mampu menembus pasar nasional bahkan internasional,” kata Syamsul.








