Jerusalem (Lampost.co)—Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menuai kecaman internasional usai beribadah bersama ribuan Yahudi di kompleks Masjid Al-Aqsa di Jerusalem Timur yang dianeksasi pada Selasa (13/8/2024) kemarin. Aksi itu untuk memprotes pembatasan terhadap orang Yahudi untuk berdoa dan beribadah di kompleks tersebut.
Dalam kunjungannya, Ben-Gvir sempat melontarkan sumpah untuk “mengalahkan Hamas” di Jalur Gaza.
Kompleks Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga bagi umat Islam dan simbol identitas nasional Palestina. Akan tetapi juga merupakan tempat tersuci bagi agama Yahudi, yang mereka hormati sebagai situs kuil kuno yang bangsa Romawi hancurkan pada tahun 70 M.
Meski orang Yahudi dan non-Muslim lainnya mendapat izin mengunjungi kompleks masjid di Jerusalem Timur yang dianeksasi Israel di jam-jam tertentu, mereka terlarang beribadah atau menunjukkan simbol-simbol keagamaan.
Mengutip Euractiv, Rabu (14/8/2024), kunjungan kontroversial Ben Gvir tersebut terjadi di tengah ketegangan selama perang 10 bulan Israel-Hamas. Dengan upaya gencatan senjata yang gagal, Israel bersiap menghadapi ancaman serangan dari Iran dan proksinya.
Kunjungan terakhir Ben Gvir menuai kecaman tajam dari kedua negara Muslim serta kekuatan Barat, termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pengabaian Mencolok
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Ben-Gvir menunjukkan “pengabaian yang mencolok” terhadap status quo di lokasi tersebut. Dia mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencegah tindakan seperti itu.
“Tindakan provokatif ini hanya memperburuk ketegangan di saat yang krusial. Ketika semua fokus seharusnya tertuju pada upaya diplomatik yang sedang berlangsung untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata (Gaza). Dan mengamankan pembebasan semua sandera serta menciptakan kondisi untuk stabilitas regional yang lebih luas,” katanya.
Beberapa hari lalu Gedung Putih menggunakan bahasa yang keras untuk memanggil anggota kabinet Netanyahu dari sayap kanan lainnya, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich. Dia mengkritik dorongan Presiden Joe Biden untuk gencatan senjata Gaza.
Dalam beberapa tahun terakhir, para nasionalis garis keras seperti Ben Gvir makin keras melanggar pembatasan di kompleks Masjid Al-Aqsa. Aksi itu terkadang memicu reaksi keras warga Palestina.
Pada Selasa pagi, ia dan sekitar 2.250 warga Israel lainnya berjalan melalui kompleks Al-Aqsa secara berkelompok, menyanyikan himne Yahudi, di bawah perlindungan polisi Israel, kata seorang pejabat dari Waqf, badan Yordania yang menjadi penjaga situs tersebut, kepada AFP.
Polisi Israel juga “memberlakukan pembatasan” pada jemaah Muslim yang mencoba memasuki masjid, katanya. Dia menambahkan lebih dari 700 orang Yahudi juga beribadah di sana pada sore hari.
“Menteri Ben Gvir, alih-alih mempertahankan status quo di masjid, justru malah mengawasi operasi Yahudisasi. Dan juga mencoba mengubah situasi di dalam Masjid Al-Aqsa,” kata seorang pejabat anonim.