Jakarta (Lampost.co) — Di tengah derasnya tawaran bermain untuk negara-negara besar Eropa, bek kanan Sandy Walsh justru memilih jalur tak biasa. Pemain kelahiran Belgia itu mantap membela Timnas Indonesia, meski sempat diminati Belanda dan Irlandia.
Poin Penting:
-
Sandy Walsh lahir di Belgia, berdarah Irlandia-Swiss, tapi pilih jadi WNI.
-
Sudah didekati PSSI sejak 2017, resmi bermain untuk Indonesia setelah 7 tahun.
-
Terinspirasi oleh kakek dari Surabaya dan tumbuh cinta sejak kecil pada Indonesia.
Komitmen Bela Merah Putih
Sandy Walsh, pemain keturunan Indonesia dari garis ibu yang berasal dari Surabaya, kini menjadi tulang punggung lini belakang Garuda. Walsh tetap berkomitmen membela Merah Putih. “Saya katakan, hati saya memilih Indonesia. Irlandia juga sebenarnya tertarik merekrut saya,” ujar Walsh.
Waktu Panjang Jadi WNI
PSSI sudah mendekatinya sejak 2017. Namun, Walsah harus menunggu 7 tahun proses perpindahan federasi FIFA hingga akhirnya Walsh resmi berkostum Timnas Indonesia.
Baca juga: Janji Ole Romeny Menjelang Melawan Timnas China
Kesetiaannya pun tak main-main. Bahkan, dia menampik potensi masuk skuad Timnas Belanda, tempat tumbuh dan bermain di level junior. Ia juga punya darah Irlandia dan Swiss dari sang ayah, Gary Walsh, namun tetap tak tergoda.
“Saya punya hubungan yang sangat dalam dengan kakek. Tak salah jika saya punya ikatan kuat dengan Indonesia sejak kecil,” ujarnya.
Andalan di Bek Kanan
Pelatih Timnas Indonesia saat itu, Shin Tae-yong, langsung memercayakan posisi bek kanan kepadanya begitu resmi menjadi WNI. Kepercayaan itu ia buktikan lewat performa solid di berbagai laga internasional, termasuk saat Indonesia menundukkan Arab Saudi dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sandy Walsh kini merumput bersama Yokohama F. Marinos di Liga Jepang. Meski persaingan di lini belakang Timnas semakin ketat, penampilannya tetap impresif. Kedatangan pelatih anyar Patrick Kluivert dari Belanda membuka lembaran baru bagi Walsh dan rekan-rekannya.
“Indonesia punya potensi besar. Saya percaya tim bisa melangkah lebih jauh,” katanya optimistis.
Komitmen Jangka Panjang
PSSI melihat nilai lebih pada sosok Walsh. Selain pengalaman internasional, dedikasi dan komitmen jangka panjangnya dianggap sebagai contoh untuk pemain keturunan lain.
Walsh datang untuk mengabdi, bukan hanya untuk bermain. Ia bahkan menyatakan ingin membantu Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
“Minat saya terhadap Indonesia terus tumbuh. Waktu empat setengah tahun terakhir benar-benar menguatkan cinta saya pada negeri ini,” katanya.