Bandar Lampung (Lampost.co) – Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA dan SMK di Provinsi Lampung resmi ditutup pada Kamis, 19 Juni 2025 pukul 15.00 WIB. Sejumlah sekolah memastikan tidak ditemukan adanya praktik kecurangan dari peserta selama proses pendaftaran.
Kepala SMKN 3 Bandar Lampung, Ellen Ridwan, menyatakan bahwa seluruh proses pendaftaran dilakukan secara daring dengan pengumpulan berkas melalui sistem online. Setelah mendaftar, peserta wajib datang ke sekolah untuk melakukan validasi berkas yang telah terunggah.
“Setelah mendaftar online, mereka datang untuk validasi. Jika berkasnya sesuai, maka pendaftaran diterima. Sejauh ini tidak ada peserta yang melakukan manipulasi data,” ujarnya.
Khusus jenjang SMK, peserta yang lolos tahap verifikasi akan mengikuti tes minat dan bakat pada Jumat, 20 Juni 2025. Tes ini dilakukan secara daring di sekolah menggunakan perangkat smartphone milik masing-masing peserta.
Ellen menjelaskan, SMKN 3 Bandar Lampung menerima 888 pendaftar. Sementara itu, daya tampung sekolah hanya 420 siswa yang tersebar dalam enam program keahlian.
“Tes minat dan bakat hanya dilakukan satu sesi. Nilai dari tes ini akan berkontribusi sebesar 30 persen terhadap penilaian akhir kelulusan,” jelasnya.
Verifikasi Berkas
Kepala SMAN 1 Bandar Lampung, Suharto menegaskan tidak ada peserta yang terindikasi melakukan manipulasi data selama proses pendaftaran. Sekolah juga telah memverifikasi berkas calon siswa dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Bandar Lampung.
“Secara sistem, tidak ada kendala. Aplikasi berjalan lancar, data yang masuk juga sudah lebih baik. Jika tahun lalu masih ada data buram atau manipulasi, tahun ini tidak ditemukan,” ungkap Suharto.
Namun demikian, menurutnya masih banyak orang tua siswa yang datang ke posko informasi sekolah karena kendala teknis. Sebagian peserta gagal mendaftar akibat kesalahan saat pengisian data secara online.
“Banyak yang salah saat input data, seperti penggunaan tanda titik dan koma dalam nilai. Ada juga yang mendaftar tidak dari rumah, sehingga koordinat domisili tidak sesuai dengan data sistem,” jelasnya.
Meski begitu, pihak sekolah berharap proses penerimaan berjalan lancar hingga tahap akhir dan semua peserta mendapatkan pelayanan yang adil dan transparan.