Kotaagung (Lampost.co)—Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus menangani 366 pasien yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD) selama Januari hingga September 2024.
“Untuk jumlah kasus DBD sejak Januari sampai dengan September 2024 ini yang terlaporkan sebanyak 366 kasus dengan kematian nol kasus,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tanggamus, Bambang Sutejo, kepada Antara, Jumat (27/9/2024).
Dinas Kesehatan Tanggamus selama ini terus berupaya mencegah dan menangani pasien penyakit DBD yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti itu.
Ia mengatakan penanganan DBD tidak cukup dari pemerintah. Akan tetapi membutuhkan peran masyarakat sebagai upaya pencegahan, salah satunya dalam hal menjaga kebersihan lingkungan.
“Upaya yang sudah Dinas Kesehatan lakukan dalam rangka menekan peningkatan kasus DBD ini dengan selalu mengingatkan masyarakat melalui puskesmas. Caranya bersama-sama melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M—menguras, menutup, dan mendaur ulang barang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti,” kata dia.
Dalam mencegah dan mengantisipasi lonjakan kasus DBD di Tanggamus, pihaknya akan melakukan pemberantas sarang nyamuk serta gencar menyosialisasi penerapan pola hidup bersih dan sehat.
“Sebagai vektor penularan DBD dengan melibatkan masyarakat dalam gerakan 1 Rumah 1 Jumantik. Dinas Kesehatan juga menyiapkan kebutuhan logistik pengendalian vektor DBD, yaitu insektisida untuk kegiatan fogging (pengasapan) dan (penaburan) abate untuk memberantas jentik nyamuk,” ujarnya.
Apabila masyarakat ada yang mengalami panas atau demam tanpa sebab yang jelas, dia meminta segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
“Apabila ada gejala demam dan setelah berobat tidak ada perubahan, segera datang kembali ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk pemeriksa lebih lanjut apakah terkena DBD. Apalagi jika di sekitar tempat tinggalnya sudah ada yang terkena DBD,” katanya.