Jakarta (Lampost.co) – Waktu Maghrib 2 kembali hadir dengan cerita horor yang lebih mencekam dan penuh tantangan baru bagi para pemain. Salah satu tantangan terbesarnya datang dari penggunaan Bahasa Jawa yang mendominasi seluruh dialog.
Poin Penting
- Tantangan utama film adalah penggunaan Bahasa Jawa oleh aktor non-Jawa.
- Ghazi Alhabsyi mengaku kesulitan dialog karena bukan penutur asli.
- Pemeran belajar langsung dari warga lokal di Jogja.
- Jin Ummu Sibyan kembali bangkit akibat sumpah anak-anak.
- Film tayang di bioskop pada 28 Mei 2025.
Aktor muda Ghazi Alhabsyi yang memerankan Dewo mengaku sempat kesulitan dengan dialog Bahasa Jawa. Ghazi menyebut dirinya tidak memiliki latar belakang Jawa, sehingga butuh waktu untuk beradaptasi.
“Semua dialog pakai Bahasa Jawa. Sedangkan aku sendiri bukan orang Jawa,” ujar Ghazi dalam wawancara, Rabu, 7 Mei 2025.
Agar lebih otentik, para pemain rutin berdiskusi dengan warga lokal Jogja. Lokasi ini memang menjadi tempat utama syuting film Waktu Maghrib 2. Mereka belajar intonasi, logat, dan ekspresi khas masyarakat Jawa.
Jika ada pengucapan yang terasa janggal, para aktor langsung meminta koreksi. Warga setempat memberikan masukan agar dialog terdengar alami dan menghormati budaya.
Selain naskah dan akting, logat dan ekspresi Jawa menjadi kunci penting yang tak bisa diabaikan. Film ini ingin menyuguhkan nuansa lokal yang kuat agar terasa hidup di layar.
Waktu Maghrib 2 mengambil latar waktu dua dekade setelah kisah menyeramkan di film pertama. Jin Ummu Sibyan kini kembali meneror desa Giritirto dengan kekuatan gaibnya.
Sinopsis Waktu Maghrib 2
Cerita bermula saat sekelompok anak bertengkar saat bermain bola di sore hari. Saat mereka pulang menjelang maghrib, sebuah sumpah terucap dan membangkitkan jin jahat dari masa lalu.
Anak-anak seperti Yogo, Dewo, dan Wulan pun menjadi target teror baru dari jin tersebut. Ketegangan meningkat saat satu anak dirasuki, memicu rentetan kejadian mengerikan.
Film ini disutradarai kembali oleh Sidharta Tata, sementara skenario ditulis oleh Khalid Khasogi, Bayu Kurnia, dan Sidharta sendiri. Mereka menjanjikan atmosfer horor lebih intens, lengkap dengan hutan gelap dan malam sunyi.
Aktor muda seperti Omar Daniel, Sulthan Hamonangan, dan Anantya Kirana ikut meramaikan jajaran pemain. Film ini akan tayang serentak di bioskop mulai 28 Mei 2025.