• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Jumat, 25/07/2025 22:36
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Teknologi

China Ban OnlyFans: Alasan, Dampak, dan Sensor Ketat Internet Tiongkok

China sejak lama melarang distribusi konten pornografi. Hukum internet mereka menyebutnya sebagai spiritual pollution (polusi spiritual). Pelanggaran bisa berujung penjara hingga 15 tahun.

Denny ZY by Denny ZY
24/07/25 - 11:12
in Teknologi
A A
China ban OnlyFans, blokir OnlyFans di China, sensor konten dewasa, Great Firewall, kreator konten Tiongkok

Bandar Lampung (Lampost.co) — OnlyFans adalah platform konten berlangganan yang memungkinkan kreator membagikan konten eksklusif, termasuk konten dewasa. Dengan lebih dari 300 juta kunjungan bulanan dan mayoritas pengguna berasal dari Asia dan Amerika Serikat, OnlyFans menjadi fenomena digital baru yang kontroversial.

Di banyak negara, OnlyFans memicu perdebatan moral. Namun di China, pemerintah mengambil langkah tegas: memblokir platform ini secara total.

China Resmi Melarang OnlyFans pada Juli 2025

Pada 15 Juli 2025, China secara resmi memblokir akses ke OnlyFans. Pemblokiran dilakukan melalui:

  • Penyaringan DNS dan IP via Great Firewall.

  • Penutupan akses pembayaran dari dompet digital seperti Alipay dan WeChat Pay.

  • Penindakan VPN ilegal yang digunakan untuk mengakses situs tersebut.

Menurut laporan InsideTelecom, larangan ini menegaskan sikap pemerintah terhadap apa yang mereka sebut sebagai:

“Garbage of Western culture”
(“Sampah budaya Barat”)

Pemerintah menyatakan bahwa OnlyFans mengandung “konten pornografi yang bertentangan dengan nilai sosialisme Tiongkok”.

Alasan Utama China Ban OnlyFans

1. Melawan Pengaruh Budaya Barat

China menilai OnlyFans sebagai simbol dekadensi Barat. Situs ini dianggap menyebarkan nilai-nilai individualisme dan kebebasan seksual yang bertolak belakang dengan filosofi Konfusianisme dan sosialisme negara.

2. Kebijakan Anti Pornografi

China sejak lama melarang distribusi konten pornografi. Hukum internet mereka menyebutnya sebagai spiritual pollution (polusi spiritual). Pelanggaran bisa berujung penjara hingga 15 tahun.

3. Kontrol Ketat melalui Great Firewall

China memiliki sistem sensor internet paling ketat di dunia, dikenal sebagai Great Firewall. Situs seperti Google, Facebook, Twitter, hingga OnlyFans berada dalam daftar blokir permanen.

Dampak Larangan OnlyFans di China

1. Kreator Lokal Kehilangan Akses Monetisasi

Meski mayoritas kreator OnlyFans berada di luar negeri, kreator Tiongkok yang bergantung pada VPN kini kehilangan penghasilan. Sebagian dari mereka beralih ke platform lokal seperti Xigua Video, tapi tanpa fitur monetisasi bebas seperti OnlyFans.

2. Pengguna Kehilangan Akses Hiburan Alternatif

Banyak pengguna muda urban di Tiongkok menggunakan OnlyFans sebagai bentuk eksplorasi identitas seksual. Larangan ini menimbulkan frustasi digital dan mendorong migrasi ke platform dark web atau forum tersembunyi.

3. Peningkatan Pasar Gelap VPN

Larangan ini meningkatkan permintaan VPN ilegal. Harga langganan VPN premium melonjak 50–70% sejak pertengahan Juli 2025. Pemerintah menanggapi dengan memperketat penindakan terhadap penjual VPN.

Reaksi Publik terhadap Blokir OnlyFans

Di media sosial seperti Reddit dan Twitter (akses via VPN), muncul beragam komentar:

“Mereka menutup akses ke dunia, bukan hanya situs dewasa.”
— Netizen di r/ChinaPolitics

“Ini bukan soal moral, ini soal kontrol.”
— Aktivis kebebasan internet di Hong Kong

Namun di platform domestik seperti Weibo, komentar lebih condong mendukung langkah pemerintah, menyebutnya sebagai “pembersihan moral digital”.

Konteks Sensor Internet di China

Aspek Penjelasan
Great Firewall Sistem sensor digital yang memblokir ribuan situs asing.
UU Siber Nasional Mengatur konten yang dianggap mengganggu ketertiban sosial.
Blacklist konten Porno, LGBT, kekerasan, hingga demokrasi liberal dilarang.
Kontrol AI Algoritma secara otomatis menyaring kata kunci dan gambar.

Menurut Wikipedia, China memblokir lebih dari 8.000 situs termasuk media, jejaring sosial, dan platform kreator.

Analisis: Mengapa Dunia Perlu Waspada?

1. Preseden Internasional

Langkah China bisa menjadi preseden bagi negara lain yang mempertimbangkan pembatasan konten dewasa, seperti Rusia, UAE, atau Indonesia.

2. Risiko Isolasi Digital

Ketika platform global terus mengalami pemblokiran, warga China makin hidup dalam ekosistem internet terisolasi—tanpa akses ke layanan dunia seperti OnlyFans, YouTube, atau TikTok global.

3. Kreator akan Beralih ke Kripto & Web3

Beberapa kreator dewasa mulai beralih ke platform Web3 yang lebih tahan sensor. Kripto dan blockchain menjadi alternatif untuk monetisasi di luar sistem pemerintah.

Kesimpulan: China Ban OnlyFans, Antara Kontrol dan Budaya

Blokir OnlyFans oleh China bukan sekadar penutupan akses platform, tapi bagian dari strategi besar untuk menjaga hegemoni nilai moral dan sosial. Ini mencerminkan bagaimana China melihat kebebasan digital sebagai ancaman, bukan kemajuan.

Larangan ini juga memperjelas betapa kuatnya pengaruh Great Firewall dalam mengontrol budaya internet. Dunia harus mencermati dinamika ini, terutama negara-negara dengan tren konservatif yang terus berkembang.

Tags: chinakonten dewasaOnlyFans
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Simontok Browser Anti Blokir 2025

Simontok Browser Anti Blokir: Buka Situs Terblokir Tanpa VPN (Versi Terbaru 2025)

by Denny ZY
25/07/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Banyak situs dibatasi oleh internet positif. Untuk membuka akses, kamu tidak perlu lagi pakai VPN. Cukup...

kode redeem FF 25 Juli 2025,kode redeem FF terbaru, kode redeem Free Fire

Kode Redeem FF 25 Juli 2025: Klaim Skin Squid Game, Diamond, dan Bundle Gratis!

by Denny ZY
25/07/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Survivor! Kabar baik datang dari Garena untuk kamu yang setia bermain Free Fire. Hari ini, 25...

game Upin & Ipin Universe, trik pro Upin & Ipin Universe, cara tamat cepat Upin & Ipin Universe, speedrun Upin & Ipin Universe, tips main game Upin & Ipin

5 Trik Pro Main Game Upin & Ipin Universe agar Cepat Tamat

by Denny ZY
25/07/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Game Upin & Ipin Universe kini sedang jadi perbincangan hangat di kalangan gamer dan penggemar animasi....

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.