Jakarta (Lampost.co) — Kebangkitan aplikasi kecerdasan buatan (AI) bernama DeepSeek dari Tiongkok telah menarik perhatian dunia teknologi dan politik Amerika Serikat.
Poin Penting:
-
DeepSeek, aplikasi kecerdasan buatan asal Tiongkok.
-
Memunculkan kekhawatiran terkait keamanan data dan privasi.
-
Keberhasilan DeepSeek menjadi tantangan bagi Amerika Serikat.
Presiden Donald Trump menyatakan bahwa popularitas mendadak DeepSeek harus menjadi “panggilan untuk bangun” bagi perusahaan teknologi di AS.
Baca juga: Mantan Peneliti OpenAI Ditemukan Tewas Setelah Mengungkapkan Kekhawatiran tentang Praktik Perusahaan
Aplikasi ini, yang dikembangkan oleh startup Tiongkok dengan biaya rendah, telah menduduki peringkat nomor satu di App Store Apple selama akhir pekan.
Tantangan Baru bagi Teknologi Amerika
Dalam pernyataannya saat melakukan perjalanan di Florida, Trump menegaskan bahwa perusahaan teknologi AS masih diharapkan untuk mendominasi sektor AI. Namun, ia mengakui bahwa kemunculan DeepSeek merupakan tantangan nyata.
“Peluncuran DeepSeek AI dari perusahaan Tiongkok harus menjadi peringatan bagi industri kita bahwa kita perlu lebih fokus dan kompetitif,” kata Trump melansir laman nbcnews, Rabu (28/1).
DeepSeek tidak hanya populer, tetapi juga berhasil menunjukkan performa yang mengesankan dalam uji coba, bersaing ketat dengan model AI dari perusahaan besar seperti Meta dan OpenAI.
Keberhasilan ini mengejutkan banyak pihak karena pengembangan DeepSeek dengan biaya yang jauh lebih rendah ketimbang para pesaingnya.
Trump bahkan menganggap pendekatan biaya rendah ini sebagai sesuatu yang positif bagi perkembangan AI secara keseluruhan.
“Alih-alih menghabiskan miliaran dolar, Anda bisa mengeluarkan biaya lebih rendah dan tetap menghasilkan solusi yang sama,” tambahnya.
DeepSeek hanyalah salah satu dari serangkaian aplikasi Tiongkok yang belakangan ini meraih popularitas besar di Amerika Serikat.
Sebelumnya, aplikasi seperti RedNote dan Lemon8 juga menjadi pilihan alternatif di tengah kontroversi terkait TikTok. TikTok sendiri sempat mengalami pelarangan sementara di AS sebelum akhirnya kembali aktif, meskipun masih belum tersedia untuk unduhan baru.
Namun, keberhasilan aplikasi-aplikasi ini memunculkan kekhawatiran terkait keamanan data dan privasi. Para ahli keamanan telah lama menyuarakan keprihatinan atas aplikasi-aplikasi yang memiliki hubungan dengan Tiongkok, termasuk TikTok.
Langkah Selanjutnya untuk AS
Pekan lalu, Trump menandatangani perintah eksekutif yang membatalkan beberapa aturan pemerintahan Biden terkait pengembangan AI. Ia mengklaim bahwa aturan tersebut menghambat kemajuan industri teknologi di AS. Meski demikian, belum jelas apa kebijakan baru yang akan pemerintahan Trump atau Kongres ambil terkait kebangkitan DeepSeek.
Ketua Komite Khusus DPR untuk Tiongkok, Rep. John Moolenaar dari Partai Republik, menyerukan tindakan lebih tegas terhadap DeepSeek.
Ia mengusulkan langkah-langkah untuk memperlambat laju aplikasi ini, melampaui apa yang Trump sampaikan.
Kemunculan DeepSeek menunjukkan betapa cepatnya inovasi dari Tiongkok dapat mengguncang pasar global. Hal ini sekaligus menjadi pengingat bahwa persaingan teknologi, terutama di bidang kecerdasan buatan, akan semakin ketat.
Bagi Amerika Serikat, tantangan ini bukan hanya soal inovasi, tetapi juga bagaimana menjaga keamanan nasional dan mempertahankan dominasi dalam dunia teknologi global.