Bandar Lampung (Lampost.co) — Belakangan ini, jagat gamer digemparkan kabar mengejutkan: Roblox disebut akan ditutup total pada 1 September 2025. Rumor ini bermula dari unggahan akun X bernama RobloxNoobifier yang menyebarkan seolah ada pengumuman resmi. Banyak pemain panik, bahkan beberapa langsung mengira game populer ini benar-benar akan menghilang. Namun, benarkah Roblox tutup tahun ini?
Asal-Usul Isu Penutupan Roblox
Rumor bermula dari unggahan yang menyerupai pernyataan resmi perusahaan. Postingan tersebut mengklaim bahwa penutupan dilakukan atas “permintaan pengguna” serta “masalah keamanan”. Informasi itu langsung menyebar luas, membuat pemain resah dan mempertanyakan kebenarannya.
Nyatanya, unggahan itu hanyalah konten parodi, bukan pernyataan dari pihak resmi. Fenomena hoax tentang Roblox tutup sebenarnya bukan hal baru. Isu serupa pernah beredar beberapa tahun lalu dan kini muncul kembali dengan narasi berbeda.
Klarifikasi Resmi dari Roblox
Pihak Roblox akhirnya angkat bicara. Dalam pernyataan resminya, mereka menegaskan:
“Roblox tidak akan ditutup. Hoax semacam ini beredar hampir setiap tahun. Ingat, jangan percaya begitu saja pada apa yang beredar di internet.”
Artinya jelas: Roblox akan tetap beroperasi. Tidak ada rencana penutupan, meskipun platform ini sedang menghadapi sejumlah kontroversi dan kritik.
Mengapa Isu Ini Mudah Menyebar?
Ada beberapa alasan mengapa rumor ini begitu cepat viral. Pertama, Roblox memang sedang mengalami masalah, mulai dari kasus pemblokiran akun YouTuber Schlep hingga adanya petisi untuk mencopot CEO. Kedua, isu keamanan dan keselamatan anak di Roblox juga menjadi sorotan, sehingga rumor penutupan terdengar masuk akal bagi sebagian orang.
Kombinasi isu internal dan unggahan palsu membuat rumor ini berkembang cepat, terutama di kalangan pemain muda yang merupakan basis utama pengguna Roblox.
Fakta di Balik Kontroversi Roblox
Walau tidak akan tutup, Roblox memang menghadapi sejumlah tantangan serius:
-
Gugatan hukum di Louisiana, AS, terkait tuduhan kegagalan melindungi anak dari konten tidak pantas.
-
Larangan di beberapa negara, seperti Turki, Qatar, dan Oman, dengan alasan keamanan digital.
-
Kritikan soal sistem moderasi, yang dianggap belum cukup melindungi pengguna muda dari konten berbahaya.
Meski begitu, Roblox tetap berkomitmen memperkuat keamanan. Beberapa langkah terbaru termasuk verifikasi usia, sistem moderasi otomatis, dan pengawasan komunitas.
Respon Komunitas Gamer
Komunitas Roblox terbelah menghadapi isu ini. Sebagian pemain menganggap rumor ini sekadar bercandaan internet, sementara yang lain benar-benar panik dan khawatir kehilangan akses ke game kesayangan mereka.
Namun setelah klarifikasi resmi, mayoritas gamer mulai lega. Faktanya, Roblox masih bisa diakses dan terus diperbarui. Bahkan, perusahaan tetap berfokus pada pengembangan fitur baru demi memperkuat ekosistem game online mereka.
Kesimpulan: Roblox Tetap Hadir untuk Gamer
Isu bahwa Roblox tutup pada September 2025 hanyalah hoax. Perusahaan sudah membantah rumor tersebut secara terbuka dan memastikan game ini akan terus berjalan. Meski tengah menghadapi gugatan hukum dan kritik soal keamanan, Roblox tetap menjadi salah satu platform game online terbesar di dunia dengan jutaan pemain aktif setiap harinya.
Bagi para pemain, pelajaran penting dari kasus ini adalah jangan mudah percaya pada informasi yang belum diverifikasi. Pastikan selalu mengecek sumber resmi sebelum ikut menyebarkan berita.