Bandar Lampung (Lampost.co) — Pengguna Gmail diimbau untuk mempertimbangkan mengganti alamat email mereka pada tahun 2025. Imbauan ini muncul setelah Federal Bureau of Investigation (FBI) mengeluarkan peringatan terkait ancaman siber yang meningkat menjelang musim liburan akhir tahun. FBI mencatat bahwa email menjadi salah satu sasaran utama kejahatan siber, meskipun Google telah memperkuat keamanan sistemnya.
Catatan Penting:
-
FBI memperingatkan ancaman siber meningkat terhadap email.
-
Google memperkuat keamanan Gmail dengan teknologi AI.
-
Pengguna disarankan mengganti alamat email untuk melindungi privasi dan data pribadi.
Ancaman Siber Meningkat
Menurut laporan Forbes, FBI memperingatkan potensi serangan yang lebih canggih terhadap email dan situs web. Sementara itu, Google mengklaim telah berhasil memblokir lebih dari 99,9% spam, phishing, dan malware di Gmail. Namun, FBI menyatakan bahwa langkah tersebut masih belum cukup untuk mengatasi ancaman yang terus berkembang.
Baca juga: Perhatian! Akun Gmail tidak Aktif akan Dihapus Google
Sebagai tambahan, Google juga sebelumnya mengumumkan kebijakan penghapusan akun Gmail yang tidak aktif selama dua tahun mulai 1 Desember 2023. Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko pencurian identitas yang dapat terjadi pada akun yang sudah lama tidak digunakan.
Teknologi AI dan Keamanan Gmail
Dalam upaya meningkatkan keamanan, Google telah memperkenalkan model kecerdasan buatan (AI) terbaru, termasuk Large Language Model (LLM) yang dirancang untuk melawan ancaman phishing, malware, dan spam. Namun, firma keamanan siber McAfee mengingatkan bahwa revolusi AI memiliki sisi gelap. Teknologi yang sama juga dapat dimanfaatkan oleh pihak jahat untuk menciptakan serangan yang sulit dideteksi.
Laporan dari Mailmodo menunjukkan bahwa 46,8% email secara global masuk dalam kategori spam. Situasi ini memaksa banyak organisasi untuk mencari solusi lain dalam berkomunikasi, seperti menggunakan platform perpesanan instan seperti Slack atau Microsoft Teams.
Upaya Melindungi Privasi Pengguna
Untuk melindungi privasi, beberapa perusahaan teknologi telah mengembangkan fitur khusus. Apple, misalnya, memiliki fitur “Hide My Email” yang memungkinkan pengguna membuat alamat email acak untuk mencegah penyalahgunaan data. Menyusul langkah ini, Google pada November 2024 mengembangkan fitur serupa bernama “Shielded Email”. Fitur ini memungkinkan pengguna membuat email alternatif yang terhubung dengan akun utama mereka, memberikan lapisan perlindungan tambahan.
Langkah Mengganti Alamat Email Gmail
Bagi pengguna yang ingin mengganti alamat email mereka, Google menyediakan panduan berikut:
Buka aplikasi “Setelan” di perangkat Anda.
Klik “Google”, lalu pilih “Nama Anda” dan “Kelola Akun Google Anda”.
Pilih “Info pribadi”, kemudian klik “Email”.
Jika dapat mengubah alamat email, pilih opsi “Edit” dan masukkan alamat baru yang belum akun Google lain gunakan.
Verifikasi alamat baru melalui tautan yang dikirimkan ke email tersebut.
Dengan langkah-langkah ini, pengguna dapat memperbarui alamat email mereka untuk meningkatkan perlindungan terhadap ancaman siber.
Pentingnya Keamanan Email di Era Digital
Sebagai teknologi komunikasi yang mendasar, email tetap rentan terhadap ancaman siber. Oleh karena itu, pengguna untuk selalu berhati-hati, tidak membagikan alamat email sembarangan, dan memanfaatkan fitur keamanan yang penyedia layanan sediakan. Dalam era yang sangat tergantung pada teknologi digital, menjaga keamanan email adalah langkah penting untuk melindungi privasi dan data pribadi.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News dan juga di Channel WhatsApp