Bandar Lampung (Lampost.co) — Samsung kembali mengukuhkan posisinya di pasar smartphone dengan inovasi pada Galaxy S25 Series. Seri flagship terbaru ini tidak hanya menawarkan spesifikasi mumpuni, tetapi juga menghadirkan fitur pengisian daya berbasis magnet yang mengadopsi standar Qi2, serupa dengan teknologi MagSafe dari Apple. Rencana peluncuran resmi Galaxy S25 pada 31 Januari 2025 diprediksi akan mengguncang pasar.
Fitur Baru: Pengisian Magnetik Qi2
Teknologi pengisian daya magnetik Qi2 akan menjadi salah satu daya tarik utama Galaxy S25. Teknologi ini memungkinkan pengisian daya nirkabel lebih cepat dan efisien, dengan cincin magnet di dalam perangkat yang membantu koneksi ke charger nirkabel serta aksesori magnetik lainnya. Jika rumor ini terbukti, Samsung akan menjadi produsen Android pertama yang menghadirkan fitur ini pada flagship mereka.
Sebelumnya, Apple memperkenalkan MagSafe pada iPhone 12 di 2020, yang terus hadir hingga seri iPhone 16. Selain Apple, beberapa produsen Android seperti Infinix juga mulai mengadopsi teknologi serupa. Dengan standar Qi2 yang didukung konsorsium besar termasuk Google dan Samsung, teknologi ini diharapkan menjadi tren masa depan.
Baca juga: Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy A Series Terbaru Desember 2024
Spesifikasi Galaxy S25 Series
Galaxy S25 hadir dalam empat varian, yaitu Galaxy S25, Galaxy S25 Plus, Galaxy S25 Ultra, dan Galaxy S25 Slim. Berikut bocoran spesifikasinya:
Galaxy S25:
Layar: AMOLED 6,2 inci, 1080×2340 piksel, 120Hz
Chipset: Snapdragon 8 Elite
Kamera: 50MP (wide), 12MP (ultra-wide), 10MP (telefoto)
Baterai: 4.000 mAh
Galaxy S25 Plus:
Layar: AMOLED 6,7 inci, 1440×3120 piksel, 120Hz
Chipset: Snapdragon 8 Elite
Kamera: Sama dengan Galaxy S25
Baterai: 4.900 mAh
Galaxy S25 Ultra:
Layar: AMOLED 6,9 inci, resolusi 1440×3120+ piksel, 120Hz
Chipset: Snapdragon 8 Elite
Kamera: 200MP (wide), 50MP (ultra-wide), 50MP (telefoto 5x zoom), 10MP (telefoto 3x zoom)
Baterai: 5.000 mAh
Galaxy S25 Slim:
Varian baru ini dikabarkan lebih tipis namun tetap membawa performa kamera setara dengan model Ultra.
Persaingan Sertifikasi TKDN
Samsung Galaxy S25 Series telah mencatatkan diri di sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Kemenperin RI, mengungguli iPhone 16 yang masih terkendala aturan TKDN. Berdasarkan pantauan, tiga model Galaxy S25 telah didaftarkan dengan nomor SM-S9831B (Galaxy S25), SM-S936B (Galaxy S25 Plus), dan SM-S938B (Galaxy S25 Ultra).
Namun, Samsung masih memerlukan sertifikasi SDPPI Postel dari Kominfo sebelum perangkatnya dapat dipasarkan secara resmi di Indonesia. Jika proses ini selesai sebelum peluncuran, Samsung akan memiliki keunggulan di pasar Indonesia, terutama karena iPhone 16 belum dapat dipasarkan akibat kendala perpanjangan TKDN.
Peluang Pasar dan Investasi Apple
Sementara itu, Apple menghadapi tantangan besar di Indonesia. Sertifikasi TKDN iPhone 16 terhenti karena aturan baru yang membutuhkan investasi tambahan. Kabar terakhir menyebutkan Apple berencana menggelontorkan Rp15,9 triliun untuk membangun pabrik aksesori dan komponen di Bandung. Namun, negosiasi ini belum mencapai kesepakatan final.
Dengan peluncuran Galaxy S25 pada Januari 2025, Samsung berpeluang mendominasi pasar sebelum Apple menyelesaikan kendala sertifikasinya. Selain itu, fitur-fitur inovatif seperti Qi2 dapat menjadi daya tarik utama bagi konsumen yang mencari teknologi canggih dan efisiensi tinggi.
Pada akhirnya, keberhasilan Samsung memanfaatkan momentum ini akan sangat bergantung pada kelancaran proses sertifikasi di Indonesia. Dengan inovasi dan strategi pemasaran yang agresif, Galaxy S25 Series diharapkan menjadi salah satu flagship terbaik di tahun 2025.