Bandar Lampung (Lampost.co) — Penggunaan baterai lithium kini semakin luas, mulai dari ponsel, laptop, drone, hingga berbagai perangkat elektronik lainnya. Di balik keunggulannya yang mampu menyimpan energi besar dalam ukuran ringkas, baterai jenis ini juga menyimpan risiko serius apabila mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi.
Perhatian terhadap bahaya baterai lithium kembali menguat setelah insiden kebakaran yang melibatkan perangkat berbasis baterai di Jakarta Pusat. Peristiwa tersebut menegaskan bahwa kegagalan baterai lithium dapat memicu kebakaran dengan dampak yang fatal apabila tidak diantisipasi sejak dini.
Mengapa Baterai Lithium Berisiko Tinggi?
Baterai lithium dirancang untuk menyimpan daya dalam kepadatan tinggi. Karakteristik ini membuatnya sangat sensitif terhadap panas berlebih, benturan fisik, korsleting, atau kesalahan pengisian daya. Jika terjadi gangguan pada sel baterai, reaksi kimia di dalamnya dapat memicu pelepasan energi secara tidak terkendali.
Dalam kondisi tertentu, kegagalan ini dapat berkembang menjadi ledakan atau kebakaran, terutama jika baterai berada di lingkungan tertutup atau dekat dengan bahan mudah terbakar.
Tanda Awal Baterai Lithium Bermasalah
Mengenali gejala awal kerusakan baterai menjadi langkah penting untuk mencegah kejadian berbahaya. Sejumlah indikator umum yang perlu diwaspadai antara lain:
Suhu perangkat sangat panas
Perangkat elektronik memang dapat terasa hangat saat digunakan atau diisi daya. Namun, panas berlebihan yang tidak wajar, terutama saat perangkat dalam kondisi siaga, dapat menandakan kegagalan baterai.
Perubahan bentuk fisik
Pembengkakan pada bodi perangkat, baterai yang terlihat menggembung, atau munculnya cairan dari dalam casing merupakan tanda kerusakan serius pada baterai lithium.
Muncul suara tidak normal
Baterai yang bermasalah dapat mengeluarkan suara mendesis, berderak, atau bunyi letupan kecil akibat tekanan gas di dalam sel baterai.
Bau menyengat atau tidak biasa
Aroma tajam yang muncul dari perangkat bisa menjadi indikasi baterai mulai melepaskan gas berbahaya akibat reaksi kimia yang tidak stabil.
Asap dari perangkat
Kemunculan asap merupakan tanda paling kritis. Kondisi ini menandakan proses pembakaran internal kemungkinan sudah terjadi dan memerlukan tindakan darurat.
Langkah Pencegahan Saat Tanda Bahaya Muncul
Jika salah satu tanda tersebut terdeteksi, pengguna disarankan segera menghentikan penggunaan perangkat. Matikan perangkat, lepaskan dari sumber listrik, dan bila memungkinkan pindahkan ke area aman yang jauh dari bahan mudah terbakar.
Pemindahan sebaiknya dilakukan dengan alat pelindung seperti sarung tangan tahan panas atau penjepit untuk menghindari kontak langsung. Setelah itu, segera menjauh dari lokasi dan menghubungi layanan darurat jika situasi berpotensi membahayakan lingkungan sekitar.
Keselamatan sebagai Prioritas Penggunaan Teknologi
Baterai lithium merupakan komponen penting dalam ekosistem teknologi modern, tetapi penggunaannya menuntut kesadaran akan risiko. Edukasi mengenai tanda-tanda kerusakan dan respons cepat terhadap kondisi darurat dapat mencegah kerugian besar, baik dari sisi materi maupun keselamatan jiwa.
Dengan memahami karakteristik baterai lithium dan mengenali gejala awal kegagalannya, pengguna dapat memanfaatkan teknologi secara lebih aman dan bertanggung jawab di tengah meningkatnya ketergantungan pada perangkat elektronik.








