• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Kamis, 09/10/2025 17:00
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Teknologi

YouTube Partner Program Perketat Aturan: Konten AI dan Copy-Paste Terancam Demonetisasi

Untuk kamu yang berencana mengembangkan channel YouTube dengan bantuan AI, pastikan selalu ada sentuhan manusia.

Denny ZYbyDenny ZY
06/07/25 - 14:03
in Teknologi
A A
YouTube Partner Program, konten copy-paste, konten AI

Bandar Lampung (Lampost.co) — YouTube resmi mengumumkan pembaruan kebijakan besar terkait monetisasi konten melalui program YouTube Partner Program (YPP). Perubahan ini menekankan pentingnya konten orisinal, serta memperketat aturan terhadap video copy-paste dan konten berbasis AI tanpa nilai tambah.

Poin Penting:

  • Video AI bisa bikin channel langsung didemonetisasi!
  • Reused content kini benar-benar masuk daftar hitam.
  • Monetisasi YouTube tak lagi semudah dulu lagi.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya platform menjaga ekosistem kreator agar tetap autentik dan bertanggung jawab. lebih lanjut, jika kamu kreator konten, memahami aturan ini bisa menjadi pembeda antara tetap menghasilkan atau kehilangan monetisasi.

🎯 Fokus Utama: Monetisasi Hanya untuk Konten Orisinal

Dalam laman resmi YouTube Help, YouTube menegaskan bahwa YPP kini hanya untuk konten yang original dan bernilai tambah.

Apa saja yang dianggap melanggar?

  • Video hasil copy-paste dari sumber lain tanpa pengubahan signifikan

  • Konten ulang dengan struktur template berulang

  • Kompilasi video yang tidak ditambahkan narasi, komentar, atau analisis

Kreator yang menggunakan ulang konten tanpa memberikan perubahan bermakna akan ditolak saat mendaftar YPP atau bahkan dikeluarkan dari program.

🤖 AI-Generated Video Kini Mendapat Pengawasn Ketat

Perhatian utama juga tertuju pada tren meningkatnya konten berbasis kecerdasan buatan (AI). Mulai 15 Juli 2025, YouTube akan menonaktifkan monetisasi pada channel yang mengandalkan video AI tanpa transformasi kreatif dari manusia.

Menurut laporan Insider Gaming, video berbasis AI yang hanya menampilkan narasi tanpa opini, ilustrasi otomatis tanpa konteks, atau animasi tanpa penceritaan manusia akan mereka anggap melanggar kebijakan YPP.

⚠️ Tidak Cukup Hanya “Menampilkan” — Harus Ada Nilai Tambah

YouTube menyarankan kreator yang menggunakan AI untuk:

  • Menambahkan komentar pribadi

  • Memberi konteks, analisis, atau sudut pandang

  • Membuat modifikasi signifikan dari sumber AI

Tanpa semua itu, pihak YouTube akan mengangkap konten “reused” atau “mass-produced”, dan tidak layak monetisasi.

🏷️ Label Khusus untuk Video AI

Selain itu, YouTube juga memberlakukan kebijakan transparansi. Mulai pertengahan 2025, kreator wajib menambahkan label pada video yang mereka buat atau modifikasi oleh AI.

Label ini akan tampil:

  • Di bagian deskripsi atau player YouTube

  • Secara mencolok jika konten menyangkut politik, kesehatan, atau isu sensitif lainnya

Jika kreator gagal mencantumkan label, konsekuensinya bisa berupa penangguhan monetisasi atau sanksi administratif.

📆 Timeline Penerapan Aturan Baru

Tanggal Kebijakan Baru
Sekarang Penegakan pada konten reused/copy-paste
15 Juli 2025 Penegakan pada konten AI tanpa transformasi
2025 Q3-Q4 Label AI diwajibkan di semua video tertentu

YouTube akan mengandalkan review otomatis dan manual untuk menilai kelayakan monetisasi tiap konten.

💡 Tips Agar Channel Tetap Aman

Agar tetap aman dalam monetisasi, kreator sebaiknya:

  • Fokus pada pembuatan konten asli

  • Jika menggunakan AI, beri komentar atau analisis manusia

  • Hindari template konten berulang tanpa variasi

  • Selalu cermat memberi label jika menggunakan teknologi AI

  • Pelajari ulang YouTube Partner Program policies dan Community Guidelines

🔎 Studi Kasus: Channel Terkena Dampak

Beberapa channel yang hanya mengunggah kompilasi AI-generated video atau narasi otomatis tanpa editing kehilangan monetisasi. Banyak dari mereka yang tidak menyadari pentingnya “transformasi” dalam proses kreatif.

✍️ Kesimpulan

Kebijakan baru ini menunjukkan bahwa YouTube berkomitmen menjaga kualitas dan keaslian kontennya. Kreator kini tidak hanya harus produktif, tetapi juga orisinal, jujur, dan kreatif—terutama dalam penggunaan AI.

Untuk kamu yang berencana mengembangkan channel YouTube dengan bantuan AI, pastikan selalu ada sentuhan manusia. Selain itu, YouTube Partner Program bukan untuk konten instan, tapi untuk karya yang punya nilai otentik.

Tags: aiYOUTUBEYouTube Partner Program
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Cara Mengakses WhatsApp Nomor Tidak Aktif

Cara Mengakses Akun WhatsApp Meski Nomor Lama Sudah Tidak Aktif

byDenny ZY
08/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Banyak pengguna WhatsApp mengalami masalah ketika nomor ponsel mereka hilang, kadaluarsa, atau tidak aktif. Karena WhatsApp...

foto menyatu dengan makanan

Fenomena Foto Kreatif Menyatu dengan Makanan yang Viral di Media Sosial

byDenny ZY
08/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Belakangan ini, media sosial ramai dengan foto-foto unik yang menampilkan orang seolah-olah sedang berendam, tidur, atau...

aplikasi streaming bola

7 Aplikasi Streaming Bola Terbaik untuk Menonton Pertandingan Langsung

byDenny ZY
08/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Aplikasi streaming bola adalah platform digital yang memungkinkan penggemar sepak bola menyaksikan pertandingan secara langsung melalui...

Load More

Berita Terbaru

nikita mirzani
Hiburan

Nikita Mirzani Dituntut 11 Tahun Penjara dan Denda Rp2 Miliar atas Kasus Pemerasan dan TPPU

byNana Hasan
09/10/2025

Jakarta (lampost.co) - Sidang lanjutan kasus Nikita Mirzani kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dalam persidangan tersebut, Jaksa Penuntut...

Read moreDetails
Restorative Justice di Aula Kejari Tanggamus, Kamis, 9 Oktober 2025. (Dok Kejari)

Tiga Tersangka Kasus Narkoba di Tanggamus Dapat Restorative Justice

09/10/2025
Drakor Genie Make a Wish

Drakor Genie: Make a Wish Dibajak, Netflix Rugi hingga Rp61 Triliun

09/10/2025
Anya Geraldine

Anya Geraldine Hobi Pakai Baju Seksi, Sang Ibu Kirim Video Siksa Kubur

09/10/2025
syfa hadju dilamar el rumi

El Rumi Beli Berlian Mewah untuk Lamar Syifa Hadju, Minta Bantuan Irwan Mussry Pilihkan

09/10/2025
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.