Bandar Lampung (Lampost.co)–Komunitas Lampung Ngopi dibentuk oleh sekelompok anak muda untuk meningkatkan minat baca masyarakat lewat lapak jalanan. Hal itu terus digencarkan agar minat baca masyarakat di Indonesia, khususnya Lampung bisa meningkat.
Berdasarkan data United Nations Educational, Scientific and Cultural Organizatoin (UNESCO) di tahun 2016 minat baca masyarakat Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara di dunia.
Kemudian dalam survei Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada tahun 2019 yang dilakukan pada 70 negara, Indonesia berada pada urutan ke 62.
Kondisi itu mendorong berbagai elemen masyarakat untuk turut memperbaiki minat literasi masyarakat. Salah satu komunitas yang terus melakukam kampanye literasi adalah Lampung Ngopi.
Ketua Lampung Ngopi, Ismet Arwansyah mengungkapkan, komunitas selalu rutin menggelar lapak baca di beberapa kampus di Bandar Lampung. Lingkungan kampus dipilih untuk menjaga budaya literasi bagi mahasiswa-mahasiswa.
Selain itu, lapak baca juga rutin dibuka di sejumlah ruang publik seperti di Bundaran Lungsir dan Lapangan Korpri Raya, Sukarame. Lokasi-lokasi itu dipilih untuk menarik minat masyarakat terhadap dunia literasi khususnya pada anak-anak.
“Ini rutin kami lakukan untuk menarik minat masyarakat pada dunia literasi, karena ini penting untuk masa depan bangsa,” ungkapnya.
Kemudian, selain kegiatan rutin itu, pegiat komunitas, Indri Ayu Ningtyas mengatakan bahwa Lampung Ngopi juga telah membuka perpustakaan mini di Desa Cukuh Balak – Tanggamus, Margasari – Lampung Timur, serta di Pulau Pasaran Bandar Lampung.
Tidak hanya tiba-tiba membuka perpustakaan, dalam prosesnya mereka tinggal bersama masyarakat selama 10 hari di lokasi-lokasi tersebut. Lampung Ngopi memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menumbuhkan minat literasi. “Kegiatannya seperti KKN yang digelar kampus, tapi ini hanya 10 hari,” kata dia.
Hal tersebut diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya literasi. Dengan memberikan akses dan layanan literasi di desa-desa tentu akan mendorong meningkatkan minat literasi.
Menurutnya, tingginya minat literasi tentu akan berbanding lurus dengan kualitas SDM sebuah negara. Sehingga tentunya ini juga akan berdampak terhadap kemajuan bangsa di masa yang akan datang.
Putri