Bandar Lampung (Lampost.co) — One Piece adalah anime petualangan penuh aksi dengan bajak laut yang mencari harta karun legendaris. Namun, di samping kisah pertarungan epik dan humor, anime karangan Eiichiro Oda itu juga banyak memasukkan unsur politik di dalamnya. Mulai dari perebutan kekuasaan, diskriminasi, kolonialisme, propaganda pemerintah, hingga revolusi rakyat, termasuk terbentuknya Cross Guild.
Cross Guild adalah organisasi unik yang mengubah sistem kekuatan dengan memberikan bounty kepada angkatan laut.
Organisasi itu secara tidak sengaja menganggap Buggy sebagai pemimpin meski kekuatan sesungguhnya ada di tangan Crocodile dan Mihawk. Ketiganya merupakan mantan Shichibukai, bahkan terbentuknya aliansi itu menjadikan Buggy sebagai Yonko atau kaisar lautan. Konsep itu menarik karena membalikkan hierarki kekuasaan yang sebelumnya berkuasa kini menjadi target.
Menariknya, fenomena serupa menjadi kenyataan di Indonesia. Hal itu saat Prabowo Subianto, Joko Widodo, dan Susilo Bambang Yudhoyono, berdampingan dalam peluncuran Danantara beberapa waktu lalu.
Prabowo, yang dulu sempat kalah dalam beberapa Pilpres, kini justru berada di puncak sebagai pemimpin. Layaknya Buggy, yang awalnya diremehkan, tetapi akhirnya berhasil mendapatkan posisi strategis.
Sedangkan, Jokowi sebagai sosok terhormat dan memiliki pengaruh besar seperti Mihawk dan tetap berperan penting dalam menjaga keseimbangan kekuatan. Begitu pula SBY dengan pengalaman dan strategi politiknya, mirip dengan Crocodile yang lebih memilih bermain di belakang layar. Jokowi dan SBY sendiri merupakan mantan Presiden yang mendukung Prabowo yang kini menjadi Presiden.
Fenomena itu mencerminkan politik dapat berjalan dengan cara yang tidak selalu sesuai ekspektasi. Siapa yang dulu dianggap lawan, kini menjadi sekutu. Persaingan yang tajam di masa lalu berubah menjadi aliansi strategis untuk mempertahankan pengaruh.
Politik dalam One Piece dan Dunia Nyata
Hal itu yang One Piece gambarkan, saat bajak laut besar memilih bersatu demi keuntungan bersama. Politik Indonesia juga menunjukkan tidak ada musuh atau kawan abadi, tetapi yang ada hanyalah kepentingan. Selain itu, kehadiran Cross Guild dalam One Piece menyoroti sistem yang mapan bisa menjadi kekuatan baru.
Begitu pula dalam politik, aliansi yang tak terduga bisa menggoyahkan keseimbangan kekuasaan yang sudah lama ada. Para “bounty hunter” di dunia nyata—dalam hal ini para oposisi atau kelompok kritis akan selalu mencari celah untuk menghadapi aliansi baru ini.
Pada akhirnya, baik di dunia One Piece maupun nyata, politik dan kekuasaan selalu dinamis. Mereka yang dulu terbilang lemah bisa berbalik menjadi pemimpin dan yang terlihat dominan bisa kehilangan kendali.
Hal itu seperti Cross Guild yang mengubah aturan permainan di lautan. Aliansi politik di Indonesia pun berpotensi menciptakan perubahan besar dalam peta kekuasaan.