Krui (Lampost.co) — Status Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Lampung Barat akan dialihkan ke Polres Pesisir Barat. Hal itu melihat wilayah laut kabupaten tersebut yang sangat besar.
Kapolres Pesisir Barat, AKBP Alsyahendra, mengatakan geografis Pesisir Barat memiliki kawasan laut yang sangat luas. Wilayah tersebut perlu dilakukan pengamanan dan patroli laut.
“Di Pesisir Barat terdapat cagar alam laut, yaitu taman konservasi Tambling dan satu pulau terluar dari 111 pulau terluar di Indonesia, yaitu Pulau Betuah,” kata Alsyahendra, Kamis, 16 November 2023.
Kehadiran Satpolair juga dibutuhkan dengan adanya agenda tahunan kejuaraan selancar internasional dan kecelakaan laut yang kerap terjadi di tengah laut.
Terlebih, kondisi alam kabupaten tersebut langsung berhubungan dengan Samudra Hindia. Sehingga iklim laut berubah-ubah, ombak yang tinggi dan arus laut sangat berbeda dengan wilayah lain.
Kemudian ada Pulau Pisang, wilayah yang memiliki enam pekon. Namun, untuk menuju ke daerah itu harus melalui perjalanan laut dari Krui, khususnya menjelang Pemilu 2024.
“Kondisi lautnya ekstrem sehingga butuh kerja ekstra dalam mendistribusikan logistik, pengawalan kotak suara, dan pengembalian kotak suara di Pulau Pisang,” ujarnya.
Namun, Satpolair Pesisir Barat belum memiliki markas dan masih menginventarisasi aset dan dari Polres Lampung Barat ada bangunan berukuran tipe 40. Selain itu, ada kantor kecil dengan lahan seluas satu hektar di Labuhan Jukung, Kecamatan Pesisir Tengah.
“Kami juga ada dermaga sekitar 50 meter. Mungkin, nanti di situ tempat kapal Polair bersandar,” ujar dia.
Effran Kurniawan