Bandar Lampung (Lampost.co) — Forum Rektor Badan Kerja Sama (BKS) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mengupayakan peningkatan kualitas dari penyelenggaraan Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) Barat.
Ketua BKS PTN Barat, Muryanto Amin, mengatakan kasus suap jalur mandiri terhadap dua rektor PTN di Sumatra menjadi bahan evaluasi. Hal itu pelaksanaan seleksi masuk lebih transparan dan sesuai prosedur operasional baku (POB).
“Sistem komplain itu harus berjalan sesuai aturan. Alhamdulillah pelaksanaan SMMPTN Barat dirancang dengan berdiskusi bersama KPK dan Dirjen hingga tiga bulan,” kata Muryanto, usai rapat tahunan BKS PTN Barat di Gedung Kuliah Umum 2 Itera, Jumat, 17 November 2023.
Menurut dia, Forum Rektor BKS PTN wilayah barat saat ini terdapat 38 PTN. Namun, belum semuanya memiliki akses yang sama dalam segi kualitas penyelenggaraan. Untuk itu, organisasi tersebut akan mengupayakan peningkatan kualitas soal dan penyelenggara.
Selain itu, serangkaian strategi dan program harus segera dilakukan, seperti pengaktifan kolaborasi berbagai bidang ilmu BKS PTN Barat, baik ekonomi, pertanian, sosial, ataupun pengabdian masyarakat.
Bahkan, ke depan BKS PTN Barat bersama dengan perguruan tinggi wilayah ASEAN akan mencoba menggagas pengabdian internasional di Pulau Samosir, Danau Toba, Sumatera Utara.
“Bonus demografi di Indonesia ini tidak lama sehingga harus dipersiapkan betul-betul. Caranya dengan memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi negeri,” kata dia.
Sementara itu, Rektor Itera, I Nyoman Pugeg Aryantha, mengatakan gagasan dan pembaruan forum itu diharapkan dapat memberikan nilai positif terutama bagi kemajuan pendidikan serta menciptakan SDM unggul 2045.
“Kami ingin mendengarkan aspirasi dari PTN wilayah barat. Semoga ini bisa menjadi perekat antara perguruan tinggi yang tergabung,” kata Nyoman.
Effran Kurniawan