Bandar Lampung (Lampost.co) — Renovasi gedung Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 32 Lampung Selatan yang belum rampung memaksa proses belajar mengajar dialihkan sementara ke sistem daring.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi, menjelaskan bahwa progres renovasi baru mencapai sekitar 60–80 persen. Padahal Kementerian Sosial sebelumnya menargetkan pengerjaan selesai pada akhir Juli 2025 sehingga sekolah bisa terlaksana awal Agustus.
“Hasil evaluasi bersama Kementerian Sosial dan Kementerian PUPR menunjukkan pekerjaan belum selesai sesuai rencana. Karena itu, sementara pembelajaran secara online,” kata Aswarodi, Senin, 11 Agustus 2025.
Baca Juga:
MPLS Sekolah Rakyat Fokus Cek Kesehatan dan Tes DNA Talent Siswa
15 Agustus
Aswarodi menyebutkan, masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di SRMA 32 jadwalnya mulai 15 Agustus mendatang.
Sebelum itu, sejak 31 Juli para siswa sudah mengikuti pembelajaran daring untuk mengisi kekosongan kegiatan belajar.
“Kami sudah koordinasi lewat Zoom dengan siswa, pemerintah kabupaten, dan Dinas Sosial setempat. Guru dan kepala sekolah akan memanfaatkan pembelajaran daring, sebagian menggunakan gawai milik orang tua siswa,” jelasnya.
Aswarodi menambahkan, keterlambatan penyelesaian bangunan SRMA tidak hanya terjadi di Lampung Selatan. Tetapi juga di 37 titik lain di seluruh Indonesia yang masuk kategori 1B.
“Hanya ada tiga lokasi yang progresnya sudah di atas 90 persen dan bisa memulai MPLS sesuai rencana pada 1 Agustus, yakni di Ponorogo, Lebak, dan Pasuruan,” ungkapnya.