Bandar Lampung (Lampost.co) — Gerakan Pangan Murah (GPM) Dagang dan Industri (Kadin) secara nasional menjadi salah satu langkah menjaga stabilitas harga masyarakat di tengah kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok.
Ketua Kadin Lampung, M Khadafi, mengatakan kegiatan itu ajakan bagi dunia usaha dan pemerintah untuk lebih peduli terhadap kondisi masyarakat saat ini.
“GPM ini bisa memberi manfaat bagi masyarakat dan harapan untuk bisa bertahan. Kami juga berharap agar ekonomi bisa kembali berjalan dengan baik sesuai perencanaan,” ujar Khadafi dalam agenda GPM Kadin di Kecamatan Kedamaian Bandar Lampung, Jumat, 12 September 2025.
Menurutnya, keberadaan pangan murah bukan hanya meringankan beban rumah tangga, tetapi juga memberi efek berlapis pada sektor usaha yang terlibat. Perputaran ekonomi dapat terjaga, mulai dari distribusi, perdagangan, hingga petani dan peternak yang memasok kebutuhan pokok.
Khadafi menilai, pembangunan ekonomi hingga tingkat desa saat ini juga tengah pemerintah gencarkan. Upaya tersebut tidak hanya berbentuk gerakan pangan. Namun, turut program yang menyasar kebutuhan dasar masyarakat sekaligus membuka peluang usaha baru.
Salah satunya program makan bergizi gratis (MBG) dan Koperasi Merah Putih yang memiliki dampak nyata hingga ke hilirisasi pangan. Kedua program itu memberi ruang bagi pelaku usaha kecil di daerah untuk terlibat dalam rantai pasok. Terutama memperluas manfaat ekonomi bagi masyarakat desa.
“MBG masih awal berjalan, tentu punya turunan hilirisasi yang luar biasa. Itu akan menggerakkan ekonomi masyarakat, tentunya di desa dan kampung. Perputaran ekonomi luar biasa dan akan terjadi pertumbuhan ekonomi di daerah,” kata dia.
Ia menegaskan, kolaborasi itu bisa menjaga keseimbangan antara daya beli masyarakat dan pergerakan dunia usaha. Sehingga, pembangunan ekonomi daerah dapat berlangsung lebih merata dan memberi dampak langsung bagi masyarakat.
“Tentu kami harap masyarakat bisa meningkatkan taraf kehidupannya dan ekonomi kita membaik,” pungkasnya.