Bandar Lampung (Lampost.co) — Program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Lampung terus menunjukkan progres signifikan. Selain dari sisi jumlah koperasi yang berjalan, ada juga percepatan digitalisasi sistem yang menjadi fondasi utama pengembangan usaha rakyat.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Lampung, Samsurijal Ari, menyebut terdapat 58 koperasi yang beroperasi reguler di kabupaten/kota.
Mayoritas bergerak pada bidang usaha kebutuhan pokok dan sebagian lainnya mendapat izin sebagai subpangkalan LPG serta penyalur pupuk sesuai regulasi Kementerian ESDM.
“Sebagian besar bisnisnya adalah sembako. Selain itu, sub pangkalan LPG dan distribusi pupuk berdasarkan peraturan Menteri ESDM. Namun, mayoritas bergerak di bidang sembako,” ujarnya.
Menurutnya, Pemprov Lampung tengah fokus melakukan input akun seluruh pengurus koperasi ke dalam sistem digital. Integrasi itu penting untuk membuka akses pinjaman modal dari perbankan.
“Sekarang sedang kami dorong agar KDMP masuk ke sistem (digital). Alhamdulillah, capaian di Lampung 90 persen, sisanya masih mitigasi karena kendala geografis dan jaringan,” kata dia.
Ia menjelaskan, setelah seluruh akun koperasi terintegrasi, tahap berikutnya pengajuan pembiayaan melalui bank-bank.
Meski regulasi perbankan untuk skema pinjaman itu belum rampung, Lampung tercatat sebagai salah satu daerah dengan progres tercepat di Sumatera.
“Rata-rata 90 persen koperasi memiliki akun. Ini menjadi cikal bakal mereka masuk sistem. Setelah punya akun, mereka akan melengkapi profil,” tuturnya.
Sistem Digitalisasi
Sistem digitalisasi itu akan menampilkan profil usaha koperasi secara detail, mulai dari jumlah gerai, gudang, hingga jenis usaha yang dijalankan. Dengan data yang valid, bank penyalur lebih mudah menyalurkan pinjaman sesuai potensi yang dimiliki.
“Batasan dari kementerian adalah satu jenis usaha yang benar-benar sudah berjalan dan berkelanjutan. Jadi kendalanya memang masih di pendanaan. Untuk itu, Pemprov Lampung terus mendampingi,” kata dia.
Termasuk dengan menghadirkan Kementerian Koperasi dan Pangan untuk menyamakan persepsi terkait regulasi.
Samsurijal menegaskan, dukungan lintas sektor sangat penting agar digitalisasi KDMP benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi rakyat.
“Kami berharap dukungan DPRD dan pemerintah daerah bisa memperkuat anggaran. Sehingga, Koperasi Merah Putih di Lampung benar-benar bisa menjadi motor penggerak ekonomi rakyat,” kata dia.