Bandar Lampung (Lampost.co) – Perbankan optimistis terhadap prospek pertumbuhan pembiayaan sektor properti di Lampung, khususnya di kalangan generasi muda. Dengan pertumbuhan ekonomi daerah yang stabil di kisaran lima persen, sektor properti diyakini masih menjadi pilihan investasi utama bagi masyarakat, terutama generasi milenial dan Gen Z yang mulai memasuki fase produktif.
Poin Penting:
- Perbankan optimistis terhadap pertumbuhan sektor properti di Lampung.
- Pertumbuhan ekonomi Lampung stabil di kisaran lima persen.
- Gen Z dan milenial mulai mendominasi pembelian rumah.
- BTN Syariah membuka akses pembiayaan bagi pekerja formal dan nonformal.
- Tren pembelian rumah oleh generasi muda sebagai sinyal positif bagi ekonomi daerah.
Branch Manager BTN Syariah Lampung, Asti Kumala Putri, mengatakan optimisme tersebut tumbuh seiring meningkatnya daya beli dan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya memiliki hunian.
“Bonus demografi terasa nyata. Pembelian rumah saat ini banyak didominasi oleh Gen Z dan milenial. Mereka mulai punya kemampuan untuk melakukan pembelian,” ujarnya.
Menurutnya, geliat generasi muda dalam pasar properti tak lepas dari meningkatnya partisipasi mereka di dunia kerja, baik formal maupun nonformal. Gen Z kini mulai mengisi berbagai lapangan pekerjaan baru yang fleksibel, seperti konten kreator dan freelancer. Kondisi ini membuka peluang bagi perbankan untuk memperluas akses pembiayaan perumahan.
“Di BTN Syariah, kami fokus tidak hanya pada pekerja formal. Pekerja dengan pendapatan tidak tetap juga bisa kami biayai. Kami punya infrastruktur penyaluran KPR yang komprehensif dan sistem yang memungkinkan segmen non-fix income untuk mendapatkan pembiayaan,” jelasnya.
Puput, sapaan akrabnya, menyebut BTN Syariah tercatat sebagai bank penyalur pembiayaan properti bagi pekerja mandiri terbanyak versi BP Tapera.
“Artinya, pekerjaan nonformal bukan lagi penghalang untuk memiliki rumah. Kami sudah siapkan produk dan mekanismenya agar bisa di akses lebih luas,” tambahnya.
Ia menilai meningkatnya minat membeli rumah dari kalangan Gen Z menunjukkan optimisme terhadap masa depan ekonomi mereka. Di tengah berbagai tantangan, generasi ini mulai melakukan perencanaan finansial, termasuk dalam pengelolaan pendapatan jangka panjang.
“Banyak yang menilai Gen Z cenderung khawatir terhadap masa depan, tapi tren pembelian rumah justru membuktikan sebaliknya. Mereka berani mengambil keputusan besar karena percaya akan potensi peningkatan pendapatannya di masa mendatang,” katanya.
Perbankan melihat tren tersebut sebagai sinyal positif bagi pertumbuhan sektor perumahan di Lampung. Optimisme generasi muda untuk memiliki rumah di usia produktif di harapkan menjadi penggerak baru bagi ekonomi daerah sekaligus memperkuat peran sektor properti sebagai penopang pertumbuhan.








