Bandar Lampung (Lampost.co) – DPD Partai Golkar Kota Bandar Lampung menjadi sorotan. Apalagi setelah pelaksanaan Musda XI Partai Golkar Kota Bandar Lampung mendadak batal.
Rencananya, Musda tersebut berlangsung pada Minggu, 14 Desember 2025. Namun batal mendadak pada malam harinya dan tertunda tanpa batas waktu yang ditentukan.
Sementara pembatalan mendadak tersebut melalui surat Plt. Ketua DPD Partai Golkar Kota Bandar Lampung Nomor: B-77/DPDPG-II/KBL/XII/2025. Surat tersebut tertandatangani oleh Plt Ketua Riza Mirhadi dan Sekretaris Ali Wardana,
“Maka kondisi tersebut menimbulkan keprihatinan yang mendalam dari kader akar rumput Partai Golkar. Karena penundaan tersebut tanpa batas waktu serta tanpa alasan yang jelas dan transparan.” kata Ketua Pimpinan Daerah Angkatan Muda Partai Golkar (PD AMPG) Kota Bandar Lampung, Miftahul Huda, Rabu, 17 Desember 2025.
Baca Juga :
https://lampost.co/politik/kader-golkar-desak-musda-bandar-lampung-segera-digelar/
Kemudian PD AMPG Kota Bandar Lampung sangat menyesalkan penundaan pelaksanaan Musda yang tanpa kejelasan. Ini akan menimbulkan stagnasi kepemimpinan Partai Golkar Kota Bandar Lampung.
Musda sebagai perwujudan demokrasi Partai Golkar tidak boleh ternoda oleh keinginan individu atau kelompok tertentu. Apalagi yang berusaha memaksakan kehendak untuk memuluskan calon tertentu. Karena yang dibutuhkan adalah sosok ketua yang telah terbukti memiliki elektoral jelas dan teruji pada kontestasi.
Nepotisme
Hal ini untuk mendukung target dari Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Lampung Hanan A. Rozak untuk mendapatkan 10 kursi legislatif pada pemilu 2029 nanti. Target tersebut tersampaikan saat acara sosialisasi, konsolidasi dan silaturahmi dengan kader DPD II Partai Golkar Kota Bandar Lampung, Senin, 3 November 2025 lalu.
“Kami menilai target tersebut akan sulit tercapai. Apalagi jika memaksakan untuk teremban oleh sosok ketua yang tidak teruji elektoralnya hanya karena faktor keluarga atau nepotisme,” katanya.
Baca Juga:
https://lampost.co/lamban-pilkada/musda-xi-partai-golkar-bandar-lampung-ditunda/
Selanjutnya ia berpendapat bagaimana mungkin tugas berat menambah kursi legislatif. Apalagi dari 6 kursi menjadi 10 kursi pada pemilu 2029 nanti akan terwujud. Sementara calon pemimpinnya sosok yang telah gagal mempertahankan kursinya sendiri pada pemilu 2024 lalu.
“Kami mengharapkan agar Musda XI Partai Golkar Kota Bandar Lampung dapat segera terlaksanakan. Dengan tahapan yang jelas, transparan, dan tanpa adanya intimidasi kepada kader serta pemilik suara sah nantinya,” katanya.
Kemudian ia berharap semoga pimpinan Partai Golkar pusat dan provinsi bisa melihat kondisi riil Partai Golkar Kota Bandar Lampung ini dengan lebih jernih. Mengedepankan kepentingan dan kebesaran partai Golkar dari kepentingan pribadi atau keluarga. Ini untuk menuju Golkar Solid dan Indonesia Maju.








