Gunung Sugih (Lampost.co) — Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Lampung Tengah mengklaim telah menyiapkan obat pembasmi serangga untuk mengatasi serangan hama tanaman pangan pada musim tanam.
Selain itu, melalui petugas pengendali organisme penganggu tumbuhan (PPOT) dan penyuluh pertanian lapangan (PPL) selalu monitoring tanaman jagung maupun padi yang terdeksi diserang penyakit agar segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah sedang dihadapi oleh petani supaya hasil panen maksimal.
Ia mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada para petani yang saat ini sedang bercocok tanam untuk segera melaporkan serangan penyakit pada tanaman jagung maupun padi ke PPL agar dapat melakukan tindakan pencegahan supaya penyakit tersebut tidak meluas.
“Setiap kecamatan telah kita siapkan petugas PPOT dan PPL untuk memantau langsung kelapangan terkait kendala petani pada musim tanam,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Lampung Tengah, Jumali, Jumat, 5 Januari 2024.
Menanggapi keluhan petani di wilayah Kampung Bumi Aji saat ini tanaman jagung terkena penyakit ulet grayak, pihaknya telah siap memberikan bantuan obat pembasmi serangga secara gratis.
Ia menghimbau kepada petani agar tetap mewaspadai munculnya sejumlah penyakit pada tanaman dimusim penghujan.
“Sebab biasanya pergantian cuaca terdapat beberapa jenis penyakit yang merusak tanaman,” kata dia.
Disisi lain Andre petani jagung di kampung Bumi Ilir mengaku tanaman jagung miliknya rusak diserang wabah ulet, kondisi tanaman layu nyaris mati sebab daun dan batang sebagian ludes, kondisi ini sudah berlangsung selama 5 hari, apabilla tidak segera ditangani maka dikhawatirkan akan gagal panen.
“Yang rusak tanaman jagung luasnya 2 hektar, sisanya setengah hektar lagi saya tanamanin padi,kalau tidak segera diatasi dikuatirkan gagal panen,” keluhnya.
Menurutnya, terkait estimasi biaya tanaman jagung mulai dari olah tanah, bibit, pupuk dan perawatan perhektar kurang lebih berkisar Rp7-8 juta. “Nilai ini sangat besar bagi kami selaku petani,” kata dia.
Ia berharap tidak semua tanaman terserang wabah ulet grayak. “Sebab kita sudah lakukan penyemprotan cairan pembasmi serangga,” kata dia.