Bandar Lampung (Lampost.co): Berdasarkan beberapa sumber yang telah Lampost.co rangkum, berikut ini sejumlah tips menyembuhkan rasa gatal pada miss v. Rasa gatal pada miss v atau area kewanitaan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Kondisi itu tidak boleh dibiarkan karena rasa gatal itu bisa diakibatkan berbagai kondisi, seperti jamur hingga penyakit menular seksual. Lalu apakah rasa gatal pada miss v bisa dihilangkan dengan bahan alami? Masalah bisa diatasi dengan beberapa cara, salah satunya dengan bahan-bahan alami. Simak penjelasannya beberapa tips yang bisa kamu coba di rumah:
1. Baking Soda
Sebuah studi tahun 2013 menyebut bahwa baking soda memiliki sifat antijamur. Jadi, bisa menjadi salah satu cara mengobati rasa gatal pada miss v secara alami.
Temuan itu didukung oleh studi pada tahun 2014 yang menyatakan bahwa baking soda mampu membunuh sel Candida penyebab infeksi jamur vagina yang paling sering ditemukan.
Cara mengatasi gatal pada miss v menggunakan baking soda dapat dilakukan dengan mudah. Pertama, siapkan seperempat cangkir bubuk baking soda lalu larutkan ke dalam bak mandi berisi air hangat dan gunakan untuk berendam.
2. Oatmeal
Menambahkan oatmeal dalam air mandi juga jadi cara alami mengatasi gatal pada area kewanitaan. Kandungan dalam oatmeal membantu mengurangi peradangan, sehingga meredakan keluhan gatal yang mengganggu.
Kamu bisa menggunakan colloidal oatmeal, campurkan satu sampai dua sendok makan bubuk oatmeal, larutkan dalam air hangat, rendam kira-kira 20 menit, lalu oleskan perlahan pada area luar vagina yang gatal.
3. Probiotik
Probiotik merupakan salah satu kandungan dalam tubuh yang dapat memerangi rasa gatal pada miss v. Kamu bisa mengonsumsi asupan yang mengandung probiotik tinggi, seperti yoghurt. Kamu bisa menambahkan yoghurt pada potongan buah-buahan segar untuk menambah cita rasa dan nutrisi lainnya.
4. Minyak Kelapa
Minyak kelapa menjadi salah satu pilihan untuk menghilangkan rasa gatal pada miss v secara alami. Fungsinya yakni sebagai pelembap pada kulit yang kering dan meredakan gatal. Selain itu, minyak kelapa juga punya efek antibakteria dan antimikroba.
Penggunaan minyak kelapa cukup aman mengingat ini merupakan bahan alami. Namun, sebelum mengolesakn ke area kewanitaan yang gatal, kamu bisa uji alergi tubuh terlebih dahulu.
Caranya, oleskan sedikit minyak di lengan dalam tangan atau di belakang telinga. Jika tidak muncul kemerahan, gatal, atau tanda-tanda iritasi dalam 24 jam pertama, minyak kelapa dapat kamu coba gunakan untuk atasi rasa gatal pada miss v.
5. Berendam Air Hangat
Mengatasi rasa gatal pada miss v secara alami dapat kamu lakukan dengan berendam air hangat. Pastikan kamu menggunakan air dengan suhu yang sesuai yaitu suam-suam kuku. Air hangat juga membantu melebarkan pembuluh darah, sehingga sitokin yang berperan dalam mencetuskan peradangan dan gatal dapat bersirkulasi.
Cara lain mengatasi rasa gatal pada miss v
1. Kompres Dingin
Tidak hanya air hangat yang bisa menghilangkan gatal pada kemaluan wanita secara alami. Kamu juga bisa memanfaatkan air dingin untuk mengompres area yang gatal.
Basahi kain bersih dengan air es, lalu kompres di sekitar area kemaluan. Apabila kamu menggunakan es batu, pastikan kamu membalutnya dengan kain. Hindari menempelkan es langsung pada kulit, karena bisa saja menimbulkan iritasi.
2. Ganti Pakaian Dalam Secara Berkala
Jika kamu termasuk orang yang mudah berkeringat, cobalah untuk mengganti pakaian dalam setiap beberapa jam sekali. Hal ini penting dilakukan, apalagi jika keluhan vagina gatal sudah terlanjur terjadi.
Di samping itu, kamu juga dianjurkan untuk tidak menggunakan pakaian dalam yang sama berkali-kali, khususnya jika belum dicuci hingga bersih. Celana dalam yang digunakan berkali-kali tanpa dicuci adalah media pertumbuhan bakteri jahat yang baik.
3. Tidak Memakai Celana yang Ketat
Pemakaian celana yang ketat juga sebaiknya dihindari karena membuat sirkulasi udara pada area vagina terhambat. Kamu bisa memilih celana dalam dengan bahan katun guna meningkatkan sirkulasi udara pada vagina.
4. Pertimbangkan Lagi Penggunaan Pembalut
Pembalut yang terlalu lama digunakan atau jarang diganti menjadi sarang tumbuhnya bakteri dan jamur yang bisa memicu gatal pada miss v.
Selain itu, beberapa produk pembalut yang mengandung pewangi juga lebih tinggi memicu iritasi. Untuk itu, pastikan mengganti pembalut secara berkala dan memilih pembalut yang bebas pewangi.
5. Perhatikan Jenis Sabun
Bisa saja gatal pada miss v disebabkan oleh sabun yang digunakan. Cobalah cek jenis sabun yang kamu pakai, apakah mengandung parfum atau bahan iritan yang bisa memicu gatal.
Lebih baik gunakan sabun yang berbahan lembut atau hypoallergic, terutama jika kulit kamu termasuk sensitif. Dengan begitu, risiko vagina gatal akan menurun.
Penyebab gatal pada kemaluan
Ada banyak penyebab rasa gatal pada area kewanitaan yang cukup remeh, seperti keringat berlebih atau gesekan celana dalam. Namun, gatal pada miss v mungkin juga jadi pertanda dari masalah yang lebih serius seperti infeksi vagina.
Berikut beberapa kemungkinan penyebab rasa gatal pada miss v yang telah dirangkum dari berbagai sumber :
1. Infeksi jamur
Gatal pada kemaluan wanita bisa terjadi karena infeksi jamur Candida Albicans. Dalam kondisi normal, jamur itu hidup di vagina dan berbagai tempat di dalam tubuh, namun bisa tumbuh subur di lingkungan yang lembab.
Gejala infeksi jamur akan berbeda-beda dari ringan hingga berat. Keluhan infeksi yang diakibatkan jamur biasanya berupa rasa gatal dan panas pada miss v hingga muncul keputihan dengan konsistensi keabu-abuan dan hijau.
Infeksi jamur dapat menular dari berbagi handuk, pakaian, atau melalui kontak dekat dengan orang lain. Meski begitu, cukup mudah untuk mengobati dan menyembuhkan gatal karena jamur ini dengan obat antijamur.
2. Iritasi
Rasa gatal pada miss v juga bisa dipicu karena iritasi. Penyebab iritasi yang memicu yaitu alergi terhadap kain tertentu, bahan kimia, lotion, pelumas, dan sabun. Iritasi juga dapat terjadi karena berkeringat dan akibat pakaian ketat.
Sebaiknya baca dan tinjau bahan-bahan dari setiap produk perawatan kulit sebelum kamu mulai menggunakannya. Pada wanita, cairan alami seperti air mani dapat menyebabkan gatal pada alat kelamin.
3. Luka bakar akibat pisau cukur
Jika kamu rutin mencukur daerah kemaluan secara teratur, kemungkinan bisa mengalami luka bakar akibat pisau cukur atau rambut yang tumbuh ke dalam.
Secara alami, keduanya bisa menyebabkan gatal dan terasa mengganggu. Memotong rambut di area miss v dapat menyebabkan iritasi, yang bisa lebih buruk jika seseorang mencukur terlalu cepat atau menggunakan pisau cukur tumpul.
4. Kutu kemaluan
Pediculosis pubis juga disebut sebagai kutu kepiting (crabs), karena jika dilihat secara mikroskopiknya akan terlihat sama. Kutu kini termasuk serangga parasit yang sering kali ditemukan di area kemaluan manusia.
Saat kemaluan terkena kutu, maka dapat menyebabkan gatal, iritasi, dan benjolan merah di area kemaluan. Penyebabnya yakni tungau kecil yang bersembunyi di bawah kulit dan bertelur.
5. Kondisi kulit
Sejumlah kondisi kulit juga dapat menyebabkan gatal pada area kewanitaan bahkan juga bagi pria. Kondisi itu bukan PMS atau Penyakit Menular Seksual, tetapi mungkin tampak seperti itu dalam bentuk benjolan merah gatal di tubuh.
Wanita dan pria dengan daerah intim gatal mungkin mengalami satu atau lebih kondisi seperti ini:
– Eksim (dermatitis atopik).
– Psoriasis.
– Lichen sclerosus.
– Tinea cruris (gatal selangkangan).
6. Penyakit Menular Seksual
PMS seperti klamidia dan gonore sering menyebabkan gatal, perih, atau sensasi terbakar di dalam area intim baik wanita maupun pria. Namun, HPV dan herpes juga menyebabkan munculnya benjolan kecil gatal di area kemaluan. Selain itu, gejala PMS juga mungkin datang dan pergi. Jadi, jangan pernah berasumsi bahwa kamu sudah sembuh dari PMS hanya karena gejalanya telah hilang.
Kapan harus ke dokter?
Jika dilihat dari penyebab, vagina yang gatal tidak selalu menandakan masalah serius. Meski begitu, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter saat rasa gatalnya mulai tidak wajar.
Dokter dapat menentukan apa penyebab gatal yang kamu alami melalui pemeriksaan dan tes tertentu. Setelah itu, barulah dokter akan merekomendasikan perawatan yang tepat sesuai kondisimu.
Berikut berbagai tanda dan gejala yang membuat kamu perlu segera pergi ke dokter.
– Rasa gatal tak kunjung hilang lebih dari satu minggu.
– Rasa sakit di area vagina.
– Kemerahan dan bengkak di area kewanitaan.
– Sulit buang air kecil.
– Keputihan yang tidak normal.
– Rasa sakit saat berhubungan.
– Munculnya bisul atau lecet pada vulva.
Gejala dan penyebab vagina gatal biasanya berbeda pada tiap wanita. Oleh karena itu, kamu perlu berkonsultasi ke dokter jika mengalami berbagai gejala lain yang tidak disebutkan.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.