Bandar Lampung (Lampost.co)– Sebelum mudik Lebaran, masyarakat harus memastikan kondisi tubuh prima. Anggota Dewan Pakar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung, Boy Zaghlul Zaini, mengatakan hal ini penting agar pada saat di perjalanan tubuh tidak mudah lemas dan sakit.
Terlebih untuk masyarakat yang akan melakukan perjalanan jauh. Segala persiapan dan pembekalan haruslah mempersiapkannya dengan matang.
Mulai dari keuangan, obat-obatan, perbekalan makanan, hingga kondisi kendaraan menjadi hal mutlak untuk memperhatikan.
“Sekecil apapun resiko itu harus kita perhitungkan. Mulai dari waktu keberangkatan, lama perjalanan, dan jenis kendaraan. Karena semua punya plus minusnya masing-masing,” kata Boy kepada Lampost.co, Selasa, 2 April 2024.
Terkhusus untuk pemudik yang berusia 50 tahun ke atas atau yang memiliki riwayat penyakit, oy menyarankan agar melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum berangkat mudik. Ini guna memastikan kondisi tubuh dan kesehatan sedang dalam kondisi prima. Sebab kesehatan menurutnya sangat dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu.
“Konsultasi dulu ke dokter, obat apa yang harus pemudik bawa. Kemudian mengenai riwayat penyakit itu harus periksa, setiap waktu itu banyak perubahan kita harus rajin-rajin cek kesehatan,” katanya lagi.
Perlunya Supir Cadangan
Boy menuturkan dalam banyak kasus kecelakaan pada saat mudik penyebabnya karena kelelahan dan mengantuk. Oleh karenanya jika merasa perjalanan yang ditempuh sangat jauh dan melelahkan maka perlu membawa supir cadangan.
Atau jika tidak, supir dapat menyesuaikan dengan kebiasaan masing-masing. Jika memang dengan minum kopi bisa buat rasa kantuk hilang. Maka cara itu bisa dilakukan.
“Asal gak berlebihan. Atau dia harus tidur dulu sebelum berangkat, ya lebih bagus lagi,” katanya.
Kemudian untuk masyarakat yang kerap mengalami mabuk perjalanan Boy memberikan tips agar untuk mengkonsumsi vitamin dan madu. Keduanya menurut Boy dapat membuat stamina tubuh lebih terjaga.
“Tapi kalau orang yang sudah bawaannya suka mabuk perjalanan memang agak sulit. Tapi kalau memang harus terpaksa tetap berangkat, maka tetap obat anti maboknya harus jangan sampai tidak terbawa,” ujarnya.
Selama perjalanan mudik di bulan puasa, persiapan bekal makanan yang cukup juga penting pemudik lakukan. Sebab biasanya tempat makan di lokasi peristirahatan dan rest area cukup mengalami antean yang panjang akibat tidak semua beroperasi.
“Oleh karena itu, membawa bekal makanan yang cukup penting untuk menghindari kelaparan selama perjalanan,” tambahnya.