Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengusung rencana kolaborasi masif dengan perusahaan dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan infrastruktur jalan.
Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin, mengatakan kolaborasi akan mampu mengakselerasi peningkatan infrastruktur. Hal itu akan memberi dampak positif terhadap berbagai sektor.
“Kami ingin mengajak perusahaan di sekitar untuk sama-sama memikirkan jalan yang perusahaan itu lalui,” ujar Samsudin, Senin, 1 Juli 2024.
BACA JUGA: 731 Sekolah di Lampung Tidak Miliki Toilet Siswa, Pj Gubernur: Diperbaiki Bertahap
Keterbatasan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) memerlukan dukungan pihak swasta agar ikut mengentaskan permasalahan infrastruktur.
“Itu untuk memenuhi harapan masyarakat dalam peningkatan kualitas infrastruktur merata. Sehingga, butuh waktu yang cukup lama karena anggaran terbatas. Kalau tidak mengajak stakeholder, kewalahan pemerintah,” kata dia.
Dia berkomitmen mengawal realisasi program-program Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) untuk kemajuan Lampung.
Kepala Dinas BMBK Lampung, M. Taufiqullah, menjelaskan program kolaborasi dalam peningkatan infrastruktur mulai berjalan.
“Ada beberapa ruas jalan yang kerjasama dengan swasta, seperti PT. PSMI di ruas Jalan Tajab – Adi Jaya. Kami yang menangani aspalnya, mereka yang bawahnya, pondasinya,” ujar dia.
Kemudian perbaikan ruas Jalan Adi Jaya-Tulung Randu, Pemprov menangani rigid beton sepanjang 500 meter dengan kolaborasi swasta sepanjang 100 meter.
Selain itu, penanganan ruas jalan terdampak bencana di ruas Jalan Talang Padang – Ngarip berkolaborasi dengan Pertamina Geothermal Energy (PGE). Lalu ruas Sanggi – Suoh dengan PT. Natarang Mining dan PT. Tanggamus Elektrik Power.
“Beberapa ruas jalan yang melibatkan sektor-sektor swasta dalam perbaikannya saat ini sedang kami data dan akan kami rapatkan. Pola ini dengan harapan anggaran yang terbatas bisa mendapat tambahan dari swasta,” kata dia.