Bandar Lampung (Lampost.co) — Bank Indonesia Perwakilan Lampung kembali menggelar Lampung Begawi 2024. Perhelatan bertajuk Hanggum Sanian Lampung itu berlangsung di halaman pelataran Lampung City Mall selama 12 hingga 14 Juli 2024
Kepala Perwakilan Lampung BI, Junanto Herdiawan, menjelaskan ada lebih dari 60 UMKM dalam kegiatan tersebut. Mereka membawa dan memamerkan berbagai produk unggulan masing-masing.
Kegiatan tersebut sebagai ajang promosi hasil produksi pelaku UMKM di Lampung yang mendapat binaan dari BI. Di antaranya pelaku UMKM dari usaha rumahan yang telah melakukan ekspor.
BACA JUGA: Objek Wisata Baru Tingkatkan Pergerakan Ekonomi dan UMKM Lampung Selatan
“Lampung Begawi kali ini sekaligus peluncuran QRIS Pusaka yang merupakan kolaborasi bersama BPOM,” kata Junanto, Jumat, 12 Juli 2024.
Inovasi itu untuk mendorong peningkatan mutu produk UMKM melalui implementasi good manufacturing product (GMP) dan kepemilikan Izin Edar Badan POM. Selain itu, meningkatkan pelayanan prima dengan Go Digital melalui pemanfaatan QRIS.
Kemudian program Kios Inflasi dan Mobil TOP (Transportasi Operasi Pasar) sebagai bagian dari upaya terpadu dalam mengendalikan inflasi pangan. Hal itu dengan menjaga ketersediaan stok dan keterjangkauan harga melalui perluasan jangkauan pasar murah di kabupaten/kota se Lampung.
“Acara ini berlangsung sejak Juni melalui kurasi dan pelatihan pada pelaku UMKM,” kata dia.
Pj Gubernur Lampung, Samsudin, mengatakan Begawi sebagai salah satu momentum pendorong potensi ekonomi Lampung. Ia berharap produksi produk UMKM Lampung untuk terus terlaksana secara baik.
“Kami dapat membangun kerja sama yang lebih erat dengan seluruh pihak, khususnya Bank Indonesia. Mari terus memperkuat komitmen untuk memajukan sektor UMKM di Lampung,” ujar dia.
Menurut dia, sinergi antar pemangku kepentingan dan maraknya penggunaan produk UMKM lokal akan memberikan kontribusi. Terutama bagi peningkatan kesejahteraan pelaku UMKM yang mendominasi demografi masyarakat.
“Kami berharap Lampung Begawi ini, mempererat sinergi dan kerja sama yang erat dengan Pemprov Lampung,” kata dia.
Kontribusi UMKM
Dalam acara tersebut turut hadir Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta. Hendarta menilai diversifikasi ekonomi berperan penting dalam mendongkrak pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Pemberdayaan UMKM terbukti berperan penting dalam perekonomian nasional. Hal itu turut menyerap tenaga kerja UMKM yang mencapai lebih dari 97% total tenaga kerja Indonesia
“UMKM Indonesia juga memberikan kontribusi signifikan hingga 61 persen terhadap PDB. Nilai itu lebih besar dari pada kontribusi UMKM di negara ASEAN lainnya yang hanya sekitar 40,5 persen,” kata dia.
UMKM juga memiliki ketahanan ekonomi yang tinggi dan terbukti dari kemampuan dalam menjaga dan menopang perekonomian nasional. Misalnya, saat krisis dan pandemi Covid-19.
Namun, pengembangan UMKM masih ada sejumlah tantangan. “Tantangan itu antara lain terbatasnya akses pembiayaan dan kesiapan dalam menghadapi digitalisasi,” katanya.