Bandar Lampung (Lampost.co) — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung mendorong usaha mikro kecil menengah (UMKM) bisa menjual saham ke publik atau initial public offering (IPO).
Kepala OJK Lampung, Otto Fitriandy, menjelaskan pihaknya mendukung pelaku UMKM berkembang masuk sektor pasar modal. Termasuk menjual saham ke publik atau IPO.
Bahkan, untuk saat ini terdapat 12 penerbit securities crowd funding (SCF) sebagai salah satu bentuk pendanaan bagi UMKM. “Dukungan pendanaan dari program SCF di Lampung tergolong cukup baik,” kata Otto.
BACA JUGA: Lampung Begawi 2024 Hadirkan 60 UMKM
UMKM yang mendapatkan pembiayaan SCF atau IPO dan secara bersamaan pengelolaan keuangannya baik dapat mendorong pertumbuhan usahanya menjadi lebih besar.
Menurut dia, SCF perusahaan berskala UMKM bisa menarik tambahan modal guna mendongkrak kapasitas usaha. Hal itu melalui penerbitan saham atau surat berharga kepada masyarakat.
Apalagi, Lampung ada tiga platform penyelenggara SCF. Namun, ke depannya selain mendapatkan akses permodalan, pelaku UMKM juga bisa memahami pengelolaan keuangan yang baik. Sebab, manajemen keuangan dapat terhindar dari aktivitas judi daring.
Dia menyebutkan, total dana dari pelaksanaan program SCF mencapai Rp5,42 miliar dari 534 pemodal dengan 83,3% dari industri agrikultur.
“Sementara dana terhimpun paling besar berasal dari industri retail dan belanja dengan nilai hingga Rp2,5 miliar atau 46% dari total dana terhimpun,” katanya.
Untuk itu, pihaknya akan menjadikan pengembangan pelaku UMKM sebagai prioritas lewat perumusan kebijakan pembiayaan melalui kerja sama dengan berbagai pihak.
“Mendukung UMKM akan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Terutama sektor yang menjadi prioritas Lampung akan terus terdorong untuk meningkat setiap waktu,” ujarnya.