Caracas (Lampost.co)—Nicolas Maduro meraih periode ketiga jabatan presiden Venezuela usai menang dalam pemilihan umum dengan raihan 51 persen suara. Dewan Pemilu Venezuela (CNE) mengumumkan kemenangan Maduro Senin (29/7/2024) dini hari, dengan 80 persen kotak suara telah dihitung.
Mengutip Anadolu Agency, kemenangan Maduro terkonfirmasi meski beberapa jajak pendapat menunjukkan keunggulan kubu oposisi.
CNE mengatakan kandidat oposisi Edmundo Gonzalez meraih 44 persen suara. Sebelumnya, oposisi mengaku memiliki “alasan untuk merayakan” dan meminta para pendukung untuk terus memantau proses penghitungan suara.
“Hasilnya tidak dapat disembunyikan. Negara ini telah memilih perubahan dengan damai,” kata Gonzalez dalam sebuah unggahan di media sosial X sekitar pukul 11 malam waktu setempat, sebelum pengumuman hasil pemungutan suara.
Pemimpin oposisi Maria Corina Machado menegaskan kembali seruan kepada militer Venezuela untuk menegakkan hasil pemilu.
“Pesan untuk militer. Rakyat Venezuela telah berbicara: Mereka tidak menginginkan Maduro,” ujar Machado di X.
“Sudah saatnya menempatkan diri di sisi sejarah yang benar. Anda punya kesempatan dan sekaranglah saatnya,” sambung dia.
Militer Venezuela selalu mendukung Maduro, dan tidak ada tanda-tanda publik bahwa para pemimpin angkatan bersenjata bersedia melepaskan diri dari pemerintahan.
Sebuah jajak pendapat dari Edison Research, yang terkenal dengan jajak pendapatnya tentang pemilihan umum AS, telah meramalkan dalam jajak pendapat bahwa Gonzalez akan memenangkan 65 persen suara, sementara Maduro hanya 31 persen.
Perusahaan lokal Meganalysis meramalkan 65 persen suara untuk Gonzalez dan kurang dari 14 persen untuk Maduro.
Sekitar 80 persen kotak suara telah dihitung, kata presiden CNE Elvis Amoroso dalam pernyataan yang tayang di televisi. Dia menambahkan hasil sempat tertunda karena adanya “agresi” terhadap sistem transmisi data pemilu.