Bandar Lampung (Lampost.co) — Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek menelusuri nasib para siswa usai lulus dari SMK se Indonesia, termasuk di Lampung.
Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitrasdudi) melakukan penelusuran lulusan vokasi melalui tracer study.
Penelurusan yang rutin setiap tahun itu dengan menerapkan pengisian formulir digital secara nasional kepada seluruh satuan pendidikan SMK se Indonesia.
BACA JUGA: Siswi SMK di Lamteng Jadi Korban Kekerasan Seksual, Pelakunya Ayah Kandung dan Paman Tiri
Hasilnya terlihat 49 persen siswa lulus SMK di Lampung terserap dunia kerja dan 30 persen lainnya memutuskan untuk berwirausaha. Lalu 15 persen memilih untuk melanjutkan pendidikan dan terdapat enam persen sisanya tidak bekerja atau tidak terdeteksi.
Angka itu menunjukan adanya peningkatan serapan kerja dari siswa lulusan SMK dari pada 2023 yang hanya terserap dunia kerja 40,89 persen. Sementara 22,84 persen lainnya memilih berwirausaha.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Lampung, Moh Edy Harjito, mengatakan partisipasi pengisian link tracer study SMK di Lampung mencapai 80%.
Angka itu menjadikan Lampung sebagai 10 besar nasional dengan tingkat partisipasi pengisian tracer study tertinggi.
“Ada kewajiban setiap sekolah untuk mengisi link tracer study. Kalau tidak mengisi akan berpengaruh pada raport mutu sekolah, sehingga persentase mengisi link di Lampung juga tinggi,” kata Edy, Selasa, 30 Juli 2024.
Dia menyebut pencapaian itu tidak terlepas dari upaya sekolah untuk terus meningkatkan mutu pendidikan. Di antaranya melalui kerja sama dengan dunia usaha dan industri.
Kolaborasi dengan industri menjadi salah satu kunci SMK bisa bersaing dan menciptakan lulusan siap kerja. “SMK dan Industri harus berjodoh agar equal. Kewajiban dan haknya sama-sama terpenuhi dan sama-sama menguntungkan,” ujar dia.
SMK Bukan Penyumbang Pengangguran
Adanya peningkatan serapan lulusan SMK itu turut menepis anggapan sebagai penyumbang pengangguran terbanyak. “InsyaAllah ini valid, berarti progres SMK bagus. Data realnya demikian,” kata dia.
Dia menguraikan, Lampung saat ini memiliki 492 sekolah SMK dengan rincian 110 SMK negeri dan 382 swasta. Adapun jumlah murid SMK mencapai 149 ribu siswa yang terdiri dari tiga jenjang.