Bandar Lampung (Lampost.co)– Ratusan pensiunan guru yang tergabung dalam anggota Koperasi Betik Gawi melakukan aksi menuntut dana pensiun mereka yang tak kunjung cair oleh Koperasi Betik Gawi, di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bandar Lampung, Senin, 9, 2024.
Pasca melakukan aksi di Kantor Disdikbud Bandar Lampung, ratusan pensiunan guru akhirnya bergeser ke Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung.
Saat di Kantor Pemkot Bandar Lampung, ratusan pensiunan guru bermediasi langsung dengan Wakil Wali Kota Bandar Lampung, Deddy Amarullah. Lalu Sekretaris Daerah Bandar Lampung, Iwan Gunawan, dan jajaran.
Perwakilan pensiunan guru, Martiana Sundari, mengatakan pihaknya berkumpul untuk menanyakan kejelasan perihal uang pensiunan yang mereka tabung di Koperasi Betik Gawi.
Namun, saat ingin mencairkan, tabungan para pensiunan guru tersebut tidak dapat mereka lakukan. “Kami di sini mewakili seluruh guru yang pensiun. Kami ke sini niatnya baik untuk mengambil hak kami, karena uang kami terpotong tiap bulan di dinas. Jadi setiap bulan terpotong Rp 100 ribu, dan itu untuk kita pensiun, itu hak kita. Akan tetapi tiba-tiba uang itu tidak ada,” ungkapnya.
Ia menyebut dalam aksi tersebut sebanyak 270 orang menuntut hal yang sama. Yakni mengembalikan dana pensiunan yang mereka tabung di Koperasi Betik Gawi.
“Ada yang paling kecil Rp 20 juta (nilai tabungan). Jadi kami melakukan aksi ini untuk mengeluarkan unek-unek soal hak kita yang harapannya segera di keluarkan,” pintanya.
Pensiunan Guru
Ia menyebut para pensiunan guru sudah memulai menaruh uang mereka sejak 2018- 2023. “Anehnya pas kita mau ambil uangnya tidak ada. Ada yang nyicil Rp500 ribu, ada yang sakit datang sampai di sana tidak ada. Respon mereka kami di suruh ke bank terus,” jelasnya.
“Kami angkat sekarang kasus ini. Kami minta uang sampai nagis-nangis, padahal itu hak kita,” sambungnya.
Ia menyebut hingga saat ini menglaim sudah ribuan guru yang merasa tertipu oleh Koperasi Betik Gawi.
“Harapan kita uang itu bisa kembali. Kami juga akan ke Mabes Polri untuk usahakan semuanya, sudah dari 2020 kita berjuang, tadi respon dari dinas dan pemkot juga akan bantu semoga bisa mengeluarkan uang kami,” harapnya.
Sementara itu Wakil Wali Kota Bandar Lampung, Deddy Amarullah, mengaku sudah mendengar apa yang menjadi keluh-kesah para pensiunan guru yang haknya terabaikan.
“Dan semua sudah disampaikan mediasi oleh dinas pendidikan. Ini akan ketemu dengan Bunda Eva tapi karena Bunda Eva sedang dinas di Jakarta sehingga beliau melimpahkan kepada saya,” kata Deddy.
Ia memahami hak para pensiunan guru yang ingin uang mereka dari Koperasi Betik Gawi segera cair.
“Saya akan berjuang hak mereka akan mengembalikan dan saya akan menyelesaikan permasalahan ini secepatnya,” jelasnya.
Namun, Deddy memastikan bahwa Koperasi Betik Gawi sudah mengalami pailit atau kebangkrutan.
“Saya katakan bahwa ini termasuk koperasi pailit, karena tidak mampu bayar saya katakan koperasi pailit,” pungkasnya.