Bandar Lampung (Lampost.co)– Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung bakal membangun 8 sekolah swasta di Kota Tapis Berseri.
Tujuan pembentukan sekolah tersebut untuk menampung masyarakat Bandar Lampung yang gagal masuk melalui Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem zonasi.
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, mengatakan hal tersebut untuk menampung siswa Bandar Lampung yang gagal masuk SMA dan SMK di Bandar Lampung lewat jalur zonasi.
Eva menyebut 8 sekolah swasta tersebut yakni terdiri dari empat SMK dan empat SMA. “Tujuan mendirikan sekolah ini untuk menampung siswa yang tidak lolos zonasi,” katanya, Rabu, 11 September 2024.
Dalam perencanaannya, Eva mengklaim sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, dan Kemendikbudristek.
“Bunda minta ke Disdikbud. Kita lapor ke provinsi dan Kemendikbudristek dan Alhamdulillah mereka izinkan,” jelasnya.
Eva menyebut meski sistem zonasi mengutamakan siswa yang berdomisili dekat dengan sekolah tersebut, tetapi pada pelaksanaannya siswa harus bersaing dengan kabupaten/kota lain untuk masuk SMA/SMK di Bandar Lampung.
“Aturannya atas nama pemerataan siswa yang ada di kabupaten kota harusnya ke daerah masing-masing jangan ke sini,” ungkapnya.
Ia menyebut pembangunan sekolah tersebut nantinya untuk melanjutkan program biling yang di usung oleh Pemkot Bandar Lampung. “Sekolah gratis tidak ada pungutan biaya,” pungkasnya.
Sekolah Disabilitas
Sebelumnya, sebanyak 93 anak-anak disabilitas mulai mengikuti kegiatan belajar-mengajar (KBM) tahun ajaran 2024/2025 di Sekolah Disabilitas Bunda (SDB) Bandar Lampung, Kamis (5/9/2024).
Para murid mengikuti KBM di SDB Bandar Lampung yang merupakan bekas SD Negeri 3 Gunungterang di Jalan Sukardi Hamdani. Palapa 10, Kelurahan Gunungterang, Kecamatan Langkapura.
Kepala SDB Bandar Lampung, Muhammad Yusri, mengatakan ada empat rombongan belajar di SDB Bandar Lampung. Berdasarkan usia antara 5 dan 14 tahun dengan beragam karakter disabilitas.