Moskow (Lampost.co) – Militer Israel (IDF) pada Jumat mengatakan pihaknya telah membunuh pemimpin Gerakan Jihad Islam Palestina, Muhammad Abdullah dalam serangan udara di kamp pengungsi dekat kota Tulkarem di Tepi Barat.
“Selama operasi kontraterorisme gabungan IDF dan ISA [angkatan udara Israel] kemarin (Kamis), sebuah pesawat IAF menyerang wilayah Tulkarem dan menewaskan Muhammad Abdullah, kepala jaringan Jihad Islam di Nur Shams,” kata IDF di Telegram.
Abdullah adalah penerus Muhammad Jabber, yang juga dikenal sebagai Abu Shujaa, yang memimpin gerakan itu di Tulkarem dan tewas dibunuh pasukan Israel pada 29 Agustus, lanjut IDF.
Baca juga: Turki Kutuk Serangan Israel terhadap Markas PBB di Lebanon
“Dalam beberapa bulan terakhir, Abdullah bertanggung jawab mengatur tindakan perlawanan di wilayah tersebut dan terlibat dalam sejumlah serangan perlawanan. Ia juga aktif menyebarkan bahan peledak terhadap tentara IDF yang beroperasi di wilayah Tulkarem,” tambah IDF.
Pada 7 Oktober 2023, Israel menjadi sasaran serangan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Jalur Gaza oleh para pejuang gerakan Palestina Hamas yang menyusup ke daerah perbatasan, menembaki militer dan warga sipil, serta menyandera orang-orang.
Pihak berwenang Israel mengatakan bahwa sekitar 1.200 orang tewas selama serangan itu yang menjadi dalih bagi IDF meluncurkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza dan mengumumkan blokade penuh terhadap daerah kantong itu.
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah melampaui 42.000 orang. Menurut data terbaru dari kementerian kesehatan daerah kantong itu.