Jakarta (lampost.co)–PT Angkasa Pura Indonesia mengadopsi teknologi digital masa kini untuk meningkatkan efisiensi dan pengalaman wisata.
Technology and Digitalization Group Head PT Angkasa Pura Indonesia, Wahyu Chayadi, mengungkapkan pihaknya sudah mengadopsi Artificial Intelligence (AI). Hal itu guna memaksimalkan pelayanan dan pengalaman penumpang pesawat hingga pelaku usaha di bandara.
“Adopsi teknologi digital menjadi keniscayaan karena semua operasional bandara harus terintegrasi,” kata Wahyu, baru-baru ini.
Kini tidak ada Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II, namun menjadi Angkasa Pura Indonesia. Integrasi sistem lewat A. Hal itu memenuhi tuntutan pengguna jasa layanan penerbangan yang semakin butuh efisiensi serta kecepatan.
“AI tidak hanya mempermudah petugas dan bandara, namun juga memudahkan penumpang. Kami punya CCTV Analytics yang mempermudah petugas melihat kepadatan di beberapa titik. Termasuk untuk mendeteksi ancaman bahaya di bandara dengan mengenali beberapa gerak mencurigakan yang berpotensi membahayakan,” ujar Wahyu.
Ia menjelaskan saat ini Bandara Soekarno Hatta melakukan uji coba autogate di Terminal 3 yang mengadopsi AI. AI itu akan memudahkan wisatawan dan pengguna jasa bandara untuk check in lebih cepat, traveler tak perlu lagi menunjukkan dokumen fisik KTP atau boarding pass, dan bertatap muka saat check ini.
“Jadi cukup dengan menunjukkan wajah ke mesin, nanti datamu akan disesuaikan hingga gate terbuka. Dengan teknologi itu kita tak hanya mempercepat, namun juga mengurangi penggunaan kertas dan dokumen cetak, jadi efisiensi bukan hanya bagi pengguna jasa tapi bagi perusahaan juga,” tutur Wahyu.