Pringsewu (Lampost.co)—Pasca-terjadinya bencana alam angin puting beliung yang melanda sejumlah pekon di Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Senin (4/11/2024) petang, Pemerintah Kabupaten Pringsewu bergerak cepat melakukan upaya penanganan dan perbaikan sejumlah fasilitas dan perumahan milik warga.
Pj Bupati Pringsewu, Marindo Kurniawan, saat menyerahkan bantuan sosial berupa dana perbaikan rumah, kidsware, dan sembako kepada sejumlah warga korban terdampak bencana pada Selasa (5/11/2024) berharap bantuan tersebut dapat membantu meringankan beban penderitaan korban terdampak bencana.
Menurut Pj Bupati, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap warga yang tertimpa musibah. Dikatakan musibah yang terjadi memang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Sebab itu, ia mengharapkan warga yang tertimpa musibah untuk bersabar dan kuat menghadapi musibah yang terjadi.
“Yang jelas Pemerintah Kabupaten Pringsewu hadir untuk membantu dalam rangka penanganan serta pemulihan kembali. Kami juga mengimbau masyarakat untuk sementara tidak banyak keluar rumah dahulu. Mengingat kondisi cuaca saat ini yang sedang tidak baik di Kabupaten Pringsewu,” ujarnya.
Warga terdampak bencana yang mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Pringsewu seluruhnya ada sembilan kepala keluarga. Mereka tersebar di sembilan titik lokasi di Pekon Sukoharjo III, Pekon Pandansurat, dan Pekon Keputran, Kecamatan Sukoharjo.
Turut mendampingi Pj Bupati Pringsewu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Ihsan Hendrawan, Kadis Sosial Kabupaten Pringsewu Debi Hardian, dan Kepala Pelaksana BPBD Pringsewu Nang Abidin Hasan. Kemudian, Kepala Badan Kesbangpol Sukarman, Kasatpol PP Jahron, Camat Sukoharjo Yuli Saptikawati, dan kepala pekon setempat.
Untuk diketahui, sejumlah rumah milik warga di beberapa pekon di Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu mengalami kerusakan. Tingkat kerusakan mulai ringan, sedang hingga berat, akibat angin puting beliung yang terjadi pada Senin (4/11/2024) petang. Kerusakan itu, di antaranya tertimpa pohon tumbang, hingga atap rumah yang berterbangan karena terhempas dan terbawa angin puting beliung.