Bandar Lampung (Lampost.co)–Pembagian beras bantuan Bapanas tahap dua di Kota Bandar Lampung terkendala sistem QR Code. Meski beras sudah tersedia di Bulog Lampung dan siap dibagikan, penyaluran masih harus menunggu sosialisasi sistem yang belum rampung.
Berdasarkan data yang diterima Lampost.co, QR Code dalam pembagian beras bantuan itu merupakan inisisasi Badan Pangan Nasional (Bapanas). Tujuannya adalah memastikan setiap beras yang dibagikan diterima oleh masyarakat yang membutuhkan atau tepat sasaran.
Pada tahap kedua ini, Pemkot Bandar Lampung melalui Dinas Pangan akan membagikan beras kepada 58.000 lebih Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di wilayahnya. Agar penyalurannya sesuai, maka sistem QR Code merupakan hal yang penting diterapkan.
Plt. Kepala Dinas Pangan Kota Bandar Lampung, Mohammad Yusuf mengatakan meski persediaan beras sudah bisa didstribusikan, pihaknya hingga saat ini masih menunggu sosialisasi penerapan QR Code dari Bapanas.
“Tujuan barcode untuk bisa scanning agar bantuan tepat sasaran.Tapi teknologi ini ada keterbatasan, kami belum bisa mengadopsi sistem ini dan kami sebagai fasilitator belum paham teknisnya,” kata dia saat dikonfirmasi Lampost.co pada Selasa, 3 Oktober 2023.
Yusuf mengaku bahwa DInas Pangan Bandar Lampung cukup kesulitan dalam penerapan sistem tersebut, apalagi Bapanas hingga saat ini belum ada sosialisasi langsung dari pemerintah pusat. Ia khawatir penerapan QR Code akan memperlambat penyaluran beras.
“Kan tujuan digitalisasi bagus untuk mempercepat bukan memperlambat. Tapi kita lihat apa yang memperlambat apakah tools-nya atau SDM-nya,” kata dia.
Selain itu, penerapan QR Code juga dikhawatirkan akan memperlambat proses penyaluran di lapangan. Sebab tidak semua masyarakat di Bandar Lampung yang menerima bantuan beras meek teknologi dan memiliki ponsel pintar.
“Segi kesiapan kami sudah siap, tapi kasian teman-teman kelurahan harus ada bukti terima berupa QR Code. Jadi harus ada edukasi dengan butuh waktu sosialisasi secara cepat kepada masyarakat,” jelasnya.
Putri Purnama